by: Erros Djarot
Buku ini menyingkap posisi Prabowo, yang selalu dituding sebagai tokoh sentral dalam peristiwa penculikan aktivis. Kasus itu mengakhiri karir cemerlangnya sebagai perwira militer. Juga isu-isu seputar rivalitas Prabowo dan Wiranto, dan kabar angin yang memanaskan situasi tentang kudeta, yang baru diungkap delapan tahun kemudian oleh mantan presiden B.J. Habibie.
***Saya cinta negeri ini. Saya orang yang menghargai kemanusiaan. Demi Allah, saya tidak serendah itu.... Sesuai prosedur semua sudah saya laporkan pada atasan. (Prabowo Subianto, tentang kasus penculikan)
Di sini dibutuhkan kejujuran Prabowo. Siapa yang memerintah dia? Tujuan operasi itu apa? Berarti harus ada orang di belakang dia. (Mayjen TNI (Purn) Syamsir Siregar, mantan Kepala BIA)
Saya sedih. Saya tahu Bowo.... Dia itu kan hanya menjalankan perintah. Sebagai militer, sulit saya untuk sepenuhnya menyalahkan dia. Kalau dia seorang sipil, jelas dia telah melanggar hak asasi manusia. (Sumitro Djojohadikusumo, ayah Prabowo)
Pengakuan Prabowo melalui DKP membuktikan bahwa Prabowo memang terlibat dalam penculikan para aktivis. Bahwa dia dijadikan kambing hitam atas keterlibatan pihak lain, saya kira kemungkinan ke arah itu masih ada.(Adam Schwarz, penulis buku A Nation in Waiting: Indonesia in The 1990s)
***Saya cinta negeri ini. Saya orang yang menghargai kemanusiaan. Demi Allah, saya tidak serendah itu.... Sesuai prosedur semua sudah saya laporkan pada atasan. (Prabowo Subianto, tentang kasus penculikan)
Di sini dibutuhkan kejujuran Prabowo. Siapa yang memerintah dia? Tujuan operasi itu apa? Berarti harus ada orang di belakang dia. (Mayjen TNI (Purn) Syamsir Siregar, mantan Kepala BIA)
Saya sedih. Saya tahu Bowo.... Dia itu kan hanya menjalankan perintah. Sebagai militer, sulit saya untuk sepenuhnya menyalahkan dia. Kalau dia seorang sipil, jelas dia telah melanggar hak asasi manusia. (Sumitro Djojohadikusumo, ayah Prabowo)
Pengakuan Prabowo melalui DKP membuktikan bahwa Prabowo memang terlibat dalam penculikan para aktivis. Bahwa dia dijadikan kambing hitam atas keterlibatan pihak lain, saya kira kemungkinan ke arah itu masih ada.(Adam Schwarz, penulis buku A Nation in Waiting: Indonesia in The 1990s)
www.dinamikaebooks.com
0 komentar:
Posting Komentar