by: Herry Gendut Janarto
Hanya sekitar 10 menit bertemu Yulia Soeprapto, Karlinah memutuskan untuk pulang. Ia masih belum sepenuhnya mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Dalam hati ia hanya mencatat bahwa ada tiga pimpinan teras TNI-AD, yakni Jenderal TNI A.H. Nasution, Letjen TNI Ahmad Yani, dan Mayjen TNI R. Soeprapto, diminta menghadap Presiden Soekarno. Anehnya mengapa harus pagi-pagi sekali dan dijemput pasukan Cakrabirawa pula? (Awal Oktober yang Bikin Keder)
Begitu Prof. Yamamoto memberikan hasil biopsi histologis kepada Karlinah, kontan wanita itu tersentak keras. Begitu shock dan langsung down. Betapa tidak, ia dianjurkan untuk menjalani operasi modified radical mastectomia dan mammae reconstruction. Sebagai wanita yang bersuami, ia dibekap kebimbangan bila harus kehilangan payudara. (Menumpas Kanker Ganas)
Dalam berbagai kesempatan, Karlinah selalu menekankan bahwa individu yang mengerti etiket atau tata krama pergaulan akan lebih berhasil di tengah masyarakat, dalam bisnis, studi maupun dalam berorganisasi. Demikian juga beberapa perusahaan maju di luar negeri menjadi lebih maju lagi setelah mengadakan penataran-penataran khusus etiket pergaulan bagi karyawan maupun para pemimpinnya. (Kepemimpinan dengan Sentuhan keibuan)
Bagi Karlinah, pertemuan dengan Ibu Ani Yudhoyono sesungguhnya seperti pertemuan antara seorang ibu dan anak. Ada nuansa nostalgia yang cukup kental. Karlinah pernah hadir ketika Ani muda menikah dengan Susilo Bambang Yudhoyono. Ibu Ani Yudhoyono tidak lain adalah putri Mayjen TNI Sarwo Edhie Wibowo yang kurun itu secara struktural di bawah Jenderal TNI Umar Wirahadikusumah. (Bani Umar yang Terang Memancar)
Bahkan, Karlinah bersama Ny. A. Sulasikin Murpratomo, J.B. Sumarlin, Feisal Tanjung berinisiatif menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara. Ya, hanya berempat. Kedatangan mereka ke Istana cukup membetot perhatian , tepatnya menimbulkan berbagai pertanyaan di kalangan fungsionaris Partai Golkar maupun di antara pinisepuh Partai Golkar sendiri. (Overdosis, Oasis, Skoliosis)
Begitu Prof. Yamamoto memberikan hasil biopsi histologis kepada Karlinah, kontan wanita itu tersentak keras. Begitu shock dan langsung down. Betapa tidak, ia dianjurkan untuk menjalani operasi modified radical mastectomia dan mammae reconstruction. Sebagai wanita yang bersuami, ia dibekap kebimbangan bila harus kehilangan payudara. (Menumpas Kanker Ganas)
Dalam berbagai kesempatan, Karlinah selalu menekankan bahwa individu yang mengerti etiket atau tata krama pergaulan akan lebih berhasil di tengah masyarakat, dalam bisnis, studi maupun dalam berorganisasi. Demikian juga beberapa perusahaan maju di luar negeri menjadi lebih maju lagi setelah mengadakan penataran-penataran khusus etiket pergaulan bagi karyawan maupun para pemimpinnya. (Kepemimpinan dengan Sentuhan keibuan)
Bagi Karlinah, pertemuan dengan Ibu Ani Yudhoyono sesungguhnya seperti pertemuan antara seorang ibu dan anak. Ada nuansa nostalgia yang cukup kental. Karlinah pernah hadir ketika Ani muda menikah dengan Susilo Bambang Yudhoyono. Ibu Ani Yudhoyono tidak lain adalah putri Mayjen TNI Sarwo Edhie Wibowo yang kurun itu secara struktural di bawah Jenderal TNI Umar Wirahadikusumah. (Bani Umar yang Terang Memancar)
Bahkan, Karlinah bersama Ny. A. Sulasikin Murpratomo, J.B. Sumarlin, Feisal Tanjung berinisiatif menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara. Ya, hanya berempat. Kedatangan mereka ke Istana cukup membetot perhatian , tepatnya menimbulkan berbagai pertanyaan di kalangan fungsionaris Partai Golkar maupun di antara pinisepuh Partai Golkar sendiri. (Overdosis, Oasis, Skoliosis)
www.mediabuku.com
0 komentar:
Posting Komentar