Kamis, 01 April 2010

Pelukan yang Dingin

by: V. Lestari
KELANA langsung jatuh hati pada kebun buah yang diwariskan pamannya, meskipun kebun itu bersebelahan dengan pekuburan. Ia tidak takut karena hasil kebunnya jauh lebih menggiurkan. Apalagi ia bertetangga dengan gadis cantik, Farida namanya .

Farida memiliki saudara kembar, Farah. Mereka berdua sama persis. Yang berbeda hanyalah kondisi keduanya. Farida masih hidup, sedangkan Farah sudah menjadi arwah. Makam Farah terletak di pekuburan yang ada di sebelah kebun Kelana.

Kematian Oom Jo, paman Kelana, penuh diliputi misteri. Kelana penasaran! Apakah pamannya benar meninggal karena kecelakaan ataukah dibunuh orang? Kelana, yang kemudian bersahabat dengan arwah Farah, akhirnya tahu bahwa Farah-lah satu-satunya saksi yang melihat Oom Jo di saat akhir hidupnya. Karenanya Kelana sering menanggalkan kalung jimat penangkal arwah, agar ia bisa berbincang dengan Farah.

Sementara itu Santun, ayah Farah, memaksa Farida untuk menikah dengan Danang. Laki-laki itu sudah punya dua istri, tapi dia kaya raya. Dulu, Farah yang disodorkannya kepada Danang. Tapi Farah lebih memilih mati daripada menuruti kemauan ayahnya.

Farah tidak tinggal diam melihat ayahnya kembali berulah. "Kelebihannya" sebagai arwah membuat Danang tunggang-langgang. Danang jadi kehilangan minat untuk memperistri Farida, sehingga saudara kembarnya itu terhindar dari incaran Danang dan kungkungan ayahnya.

Bagaimana dengan Farah sendiri? Sebagai arwah, Farah tak bisa berlama-lama gentayangan. Kelana lalu menyuruh arwah gadis itu agar kembali ke alamnya sendiri, sebelum ia berubah menjadi hantu yang menyeramkan. Konsekuensinya, Kelana tak punya kesempatan untuk mengorek penyebab kematian pamannya. Kelana memilih ketenangan bagi arwah Farah, biarpun tak bisa mengetahui sebuah kebenaran.

Farah memeluk Kelana sebelum pergi. Pelukan yang terasa dingin. Pelukan yang membuatnya menggigil.



www.mediabuku.com

0 komentar: