by: Salman Rushdie
Dan ketika ia sendiriandua bayi di tangannya, dua kehidupan dalam kuasanyaia melakukan untuk Joseph tindakan revolusionernya sendiri, dengan pemikiran lelaki itu tentu akan mencintainya karena ini, ketika ia menukar label nama kedua bayi besar itu: memberi bayi yang miskin kehidupan istimewa dan menghukum anak keluarga kaya dengan akordion dan kemiskinan ...
Midnight's Children adalah adikarya Salman Rushdie yang memenangkan tiga hadiah Booker yang prestisius itu sekaligus: Booker Prize pada 1981, The Booker''s Booker Prize pada 1993 sebagai yang terbaik di antara para pemenang Booker Prize selama 25 tahun, dan The Best of Booker Prize Winners pilihan pembaca pada 2008 sebagai pemenang Booker Prize terbaik selama 40 tahun. Novel memukau ini terus menjadi perbincangan hangat di kalangan para kritikus sastra, bahkan dianggap sebagai salah satu karya utama dalam khazanah sastra poskolonial.
Midnight's Children bisa dibaca sebagai sebuah cerita mengenai kegagalan mimpi-mimpi tentang kemerdekaan, terutama mimpi kolektif tentang perbaikan kehidupan sosial. Novel ini memotret sejarah sebuah bangsa dari perjalanan hidup anak manusia. Kegagalan cita-cita bangsa India (bisa dibaca sebagai bangsa-bangsa di "Dunia Ketiga") oleh Rushdie digambarkan sebagai bagian dari nasib buruk yang sudah ditakdirkan sejak kemerdekaan negara itu diproklamasikan pada satu tengah malam di bulan Agustus 1947.
Perjalanan sejarah dalam novel ini berlalu dari suatu masa saat mimpi-mimpi romantis mulai tumbuh sampai ke masa lain ketika kenyataan pahit tampil sempurna.
Sebagai karya sastra, Midnight's Children adalah sebuah teks yang kompleks dan cemerlang. Seperti dalam kebanyakan karyanya, dalam novel ini Rushdie memasukkan unsur-unsur dari berbagai genresejarah, fantasi, mitologi, tradisi lisan, dan teks-teks klasikyang dikemas dengan cerdas dan terkadang jenaka.
Terlepas dari kontroversi yang melingkupi pengarangnya di masa lampau, novel ini layak dibaca oleh para pecinta sastra di tanah air sebagai sebuah bacaan yang bermutu, menarik, dan memperkaya, sekaligus sebagai "cermin" atas perjalanan sejarah bangsa kita sendiri.
Midnight's Children adalah adikarya Salman Rushdie yang memenangkan tiga hadiah Booker yang prestisius itu sekaligus: Booker Prize pada 1981, The Booker''s Booker Prize pada 1993 sebagai yang terbaik di antara para pemenang Booker Prize selama 25 tahun, dan The Best of Booker Prize Winners pilihan pembaca pada 2008 sebagai pemenang Booker Prize terbaik selama 40 tahun. Novel memukau ini terus menjadi perbincangan hangat di kalangan para kritikus sastra, bahkan dianggap sebagai salah satu karya utama dalam khazanah sastra poskolonial.
Midnight's Children bisa dibaca sebagai sebuah cerita mengenai kegagalan mimpi-mimpi tentang kemerdekaan, terutama mimpi kolektif tentang perbaikan kehidupan sosial. Novel ini memotret sejarah sebuah bangsa dari perjalanan hidup anak manusia. Kegagalan cita-cita bangsa India (bisa dibaca sebagai bangsa-bangsa di "Dunia Ketiga") oleh Rushdie digambarkan sebagai bagian dari nasib buruk yang sudah ditakdirkan sejak kemerdekaan negara itu diproklamasikan pada satu tengah malam di bulan Agustus 1947.
Perjalanan sejarah dalam novel ini berlalu dari suatu masa saat mimpi-mimpi romantis mulai tumbuh sampai ke masa lain ketika kenyataan pahit tampil sempurna.
Sebagai karya sastra, Midnight's Children adalah sebuah teks yang kompleks dan cemerlang. Seperti dalam kebanyakan karyanya, dalam novel ini Rushdie memasukkan unsur-unsur dari berbagai genresejarah, fantasi, mitologi, tradisi lisan, dan teks-teks klasikyang dikemas dengan cerdas dan terkadang jenaka.
Terlepas dari kontroversi yang melingkupi pengarangnya di masa lampau, novel ini layak dibaca oleh para pecinta sastra di tanah air sebagai sebuah bacaan yang bermutu, menarik, dan memperkaya, sekaligus sebagai "cermin" atas perjalanan sejarah bangsa kita sendiri.
www.mediabuku.com
0 komentar:
Posting Komentar