by: Muhsin Labib
Setelah celana dalam, sepatu adalah benda paling "pribadi' yang melekat pada tubuh manusia. Meski dijual
dengan harga sangat mahal, ia tetap benda yang "tidak mulia" menurut kitab suci agama apapun.
Tiba-tiba, sepatu menjadi headline berita dunia. Mungkin baru kali ini sepatu bersanding dengan nama pemimpin negara adidaya. Dalam google dan mesin pencari, "shoe" dan "bush" menjadi pasangan keyword yang banyak dicari.
Ternyata kadang "sepatu" wartawan lebih "menjelaskan" dari pena. Pelemparan sepatu itu menjadi aksi jurnalistik dan ungkapan sastrawi.
"Goodbye, Bush!" adalah buku yang mengulas "sepatu", tapi bukan sembarang sepatu. Ia adalah ekspresi penolakan terhadap arogansi dan hegemoni Amerika. Ia adalah benda paling tidak terhormat yang menjadi memori buruk sepanjang hidup manusia paling congkak di dunia itu.
dengan harga sangat mahal, ia tetap benda yang "tidak mulia" menurut kitab suci agama apapun.
Tiba-tiba, sepatu menjadi headline berita dunia. Mungkin baru kali ini sepatu bersanding dengan nama pemimpin negara adidaya. Dalam google dan mesin pencari, "shoe" dan "bush" menjadi pasangan keyword yang banyak dicari.
Ternyata kadang "sepatu" wartawan lebih "menjelaskan" dari pena. Pelemparan sepatu itu menjadi aksi jurnalistik dan ungkapan sastrawi.
"Goodbye, Bush!" adalah buku yang mengulas "sepatu", tapi bukan sembarang sepatu. Ia adalah ekspresi penolakan terhadap arogansi dan hegemoni Amerika. Ia adalah benda paling tidak terhormat yang menjadi memori buruk sepanjang hidup manusia paling congkak di dunia itu.
www.dinamikaebooks.com
0 komentar:
Posting Komentar