Kamis, 08 Januari 2009

The Road to the Empire

by: Sinta Yudisia
akudar, Argun, Buzun adalah tiga putra Tuqluq Timur Khan, penguasa kekaisaran Mongolia keturunan Jengiz Khan. Setelah pembunuhan terhadap Kaisar dan permaisurinya, Takudar, Pangeran Kesatu pewaris sah tahta kekaisaran menghilang. Pangeran Kedua menjadi Kaisar dengan penuh konspirasi atas bantuan Albuqa Khan, orang yang menjadi kepercayaannya. Dan Buzun, Pangeran Ketiga, tetap mengabdi di kekaisaran, dengan memelihara rindu dan ingin tahu ke mana hilangnya Takudar.

Argun Khan menjadi Kaisar yang sangat ambisius, bersemangat menguasai dunia. Melanjutkan kebesaran leluhurnya, Jengiz Khan. Ia bahkan berambisi menaklukkan Jerusalem. Namun, dalam gerakan penaklukan dan usaha meluaskan wilayah kekukasaan dengan ambisi yang begitu besar, selalu rakyat yang menjadi korban. Termasuk di dalamnya, masyarakat Muslim yang sejak Khalifah Rasyidin telah menyatu dengan bangsa Mongolia sebaga warga minoritas.

Bagi Muslim Mongol, membiarkan ekspansi berarti menyiapkan kuburan massal. Tak ada pilihan, perlawanan harus dilakukan. Apalagi Pangeran Kesatu yang diselamatkan orang-orang Muslim, telah kembali. Meski tersisih, menggelandang, dan tak punya kekuatan pasukan, menegakkan kembali kebenaran sejarah adalah sebuah hal yang niscaya. Bersama orang-orang Muslim, Baruji alias Takudar Muhammad Khan merencanakan perlawanan untuk merebut tahta. Dan Buzun, sang Pangeran Ketiga pun dilanda dilema. Haruskah memihak salah satu kakaknya? Di sisi lain, para perempuan di sekeliling Arghun, Takudar, dan Buzun memainkan perannya. Almamuchi alias Uchatadara, gadis dari suku Tar Muleng yang selama ini setia menjadi pelayan Takudar. Urghana, putri Albuqa Khan yang mencintai Buzub, tapi harus menghadapi kekerasan hati Arghun yang juga mencintainya. Selir Albuqa Khan, Han Shiang yang licik, juga Karadiza, gadis Muslim pemberani yang lugas.

Maka intrik dan konspirasi politik pun bertabur dalam novel ini. Heroisme berbalut bumbu romantisme yang memikat dan menggetarkan.


www.dinamikaebooks.com

1 komentar:

fendi! mengatakan...

Ayo majuu ebook di tanah air