Kamis, 05 Maret 2009

[resensi buku] Membuka Mata Hati untuk Para Ibu

Batam Pos, Minggu, 15 Pebruari 2009

"Terminal bernama keluarga ini tentu saja tak hanya punya angka-angka pengatur jadwal agar kereta datang dan pergi tepat waktu. Ada ruang tunggu di sini, tempat jeda yang menepi dari putaran waktu. Tak perlu tergesa karena tempat singgah ini menampung penat, gelisah, cemas, dan semua rasa yang punya nama. Karena kita tumbuh dan terus dan mendialogkan rasa. Karena kita bukan deret angka yang sempurna." (hal.62).

Dalam buku ini, Asma Nadia dan para kontributor menghadapkan pembaca pada berbagai sudut kehidupan seorang ibu. Terlepas dari rasa syukur atas karunia anak-anak yang makin menghangatkan cinta dalam keluarga, tugas seorang ibu bukan sekadar melahirkan dan menyusui. Bahkan setelah anak tumbuh remaja sekalipun, sang ibu tak mampu begitu saja menghentikan atensi dan aliran cintanya.

Sekolah Jadi Ibu (Mariskova) menunjukkan bahwa mencapai kesepakatan untuk menentukan pola merawat anak, sedari masih bayi pun, tidak mudah. Begitu banyak pihak yang ingin menumpahkan kasih sayang mereka kepada ibu dan sang bayi sehingga tanpa sadar menimbulkan kebingungan, padahal orangtua si bayi sendiri tidak menganggap segala sesuatu sebagai persoalan besar.

Dalam Bukan Sederet Angka, Sofie Dewayani mengungkapkan dengan jujur kegemasannya saat si kecil diam-diam masih ngompol. Betapa ia berjuang bersama suami untuk menyiasati berbagai persoalan menyangkut kehidupan di rantau agar tidak perlu menampakkan wajah masam di hadapan buah hati mereka. Dengan gaya puitis nan lembut tetapi tidak 'terpeleset' menjadi melankolis berlebihan, Sofie mengajarkan bahwa anak perlu diperkenalkan pada penanganan emosi negatif dan akan pentingnya berbagi.

Tria Barmawi menggambarkan dengan gamblang, tegas, dan penuh semangat bahwa jatuh bangun seorang ibu untuk melindungi anaknya. Bahkan Asma Nadia sendiri menciptakan kesejukan melalui tulisan di awal dan di akhir buku ini, dengan uraian yang sangat menyentuh kalbu. Meski satu-dua cerita masih terkesan umum ditemui dalam upaya menjadi ibu yang sebaik mungkin, tak pelak lagi La Tahzan for Mothers adalah bacaan yang perlu disimak kaum ibu, ayah, dan anak-anak Indonesia.***

* Rini Nurul Badariah


www.dinamikaebooks.com

0 komentar: