by: Sanerya Hendrawan, Ph. D.
A must-read book. Keberhasilan penulis terletak pada kepiawaiannya mengambil nilai-nilai spiritual, menggunakan alat analisis modern, dan memberikan contoh konkret penerapannya pada individu dan korporasi." Adiwarman Azwar Karim, Pakar Ekonomi Islam dan Bank Syariah, Direktur Karim Business Consulting
Kita sedang menyaksikan tumbuhnya kesadaran spiritual di dunia korporat dan kehidupan kerja. Mulai diyakini, kesadaran spiritual diperlukan sebagai kekuatan untuk mengatasi efek sistem kapitalisme pada pemikiran bisnis dan manajemen yang merusak lingkungan dan kehidupan manusia. Para eksekutif perusahaan dan kalangan akademis perlu menumbuhkan kesadaran spiritual ini melalui program spiritualisasi perusahaan. Jika motif-motif spiritual ini berhasil "disuntikkan" lewat program ini, maka kapitalisme akan menunjukkan wajahnya yang lebih spiritual.
Islam menawarkan perspektif di mana spiritualisasi perusahaan berangkat dari konsepsi manusia yang membawa misi kepemimpinan di bumi (khalîfatul ardh). Perusahaan adalah sarana manusia untuk menjalankan misi ini melalui penyelenggaraan kegiatan produksi barang ataupun jasa yang dibutuhkan bagi kehidupan manusia, dengan memelihara dan mengembangkan planet bumi ini sebagai tempat kehidupan yang baik (thayyib) dan sejahtera (falâh), yang menyampaikan manusia kepada keridhaan Pencipta-Nya. Ini menuntut tanggung jawab perusahaan untuk ikut dalam pelestarian dan pengayaan keimanan (faith), kehidupan (life), akal (intelect), keturunan atau generasi mendatang (posterity), dan kekayaan (wealth). Selain juga perlu mengedepankan persaudaraan, persamaan, cinta kasih, dan keadilan.
Konsepsi manusia semacam itu mengintegrasikan spiritualitas (spirituality), kepemimpinan (leadership), dan ilmu pengetahuan (science) sebagai kunci sukses untuk menjalankan misi. Perusahaan semakin membutuhkan para eksekutif bisnis yang mampu mengintegrasikan ketiga hal tersebut sebagai sumber lahirnya kearifan-kearifan baru, terutama di tengah rusaknya lingkungan hidup yang mengancam kehidupan global di bumi serta semakin melebarnya kesenjangan sosial.
"Buku ini padat dengan konsep-konsep empirik dan sangat aplikatif. Ia menampilkan sosok dan wajah Islam yang kafah. Perlu dimiliki dan dibaca oleh pencari kebenaran." Drs. K.H. Muchtar Adam, Pemimpin Pondok Pesantren Babussalam Bandung, Anggota MPR/DPR 1998-2004
Kita sedang menyaksikan tumbuhnya kesadaran spiritual di dunia korporat dan kehidupan kerja. Mulai diyakini, kesadaran spiritual diperlukan sebagai kekuatan untuk mengatasi efek sistem kapitalisme pada pemikiran bisnis dan manajemen yang merusak lingkungan dan kehidupan manusia. Para eksekutif perusahaan dan kalangan akademis perlu menumbuhkan kesadaran spiritual ini melalui program spiritualisasi perusahaan. Jika motif-motif spiritual ini berhasil "disuntikkan" lewat program ini, maka kapitalisme akan menunjukkan wajahnya yang lebih spiritual.
Islam menawarkan perspektif di mana spiritualisasi perusahaan berangkat dari konsepsi manusia yang membawa misi kepemimpinan di bumi (khalîfatul ardh). Perusahaan adalah sarana manusia untuk menjalankan misi ini melalui penyelenggaraan kegiatan produksi barang ataupun jasa yang dibutuhkan bagi kehidupan manusia, dengan memelihara dan mengembangkan planet bumi ini sebagai tempat kehidupan yang baik (thayyib) dan sejahtera (falâh), yang menyampaikan manusia kepada keridhaan Pencipta-Nya. Ini menuntut tanggung jawab perusahaan untuk ikut dalam pelestarian dan pengayaan keimanan (faith), kehidupan (life), akal (intelect), keturunan atau generasi mendatang (posterity), dan kekayaan (wealth). Selain juga perlu mengedepankan persaudaraan, persamaan, cinta kasih, dan keadilan.
Konsepsi manusia semacam itu mengintegrasikan spiritualitas (spirituality), kepemimpinan (leadership), dan ilmu pengetahuan (science) sebagai kunci sukses untuk menjalankan misi. Perusahaan semakin membutuhkan para eksekutif bisnis yang mampu mengintegrasikan ketiga hal tersebut sebagai sumber lahirnya kearifan-kearifan baru, terutama di tengah rusaknya lingkungan hidup yang mengancam kehidupan global di bumi serta semakin melebarnya kesenjangan sosial.
"Buku ini padat dengan konsep-konsep empirik dan sangat aplikatif. Ia menampilkan sosok dan wajah Islam yang kafah. Perlu dimiliki dan dibaca oleh pencari kebenaran." Drs. K.H. Muchtar Adam, Pemimpin Pondok Pesantren Babussalam Bandung, Anggota MPR/DPR 1998-2004
www.mediabuku.com
0 komentar:
Posting Komentar