by: Stan Sakai
Angin sepoi musim semi menggelitik kenangan akan pertempuran-pertempuran lampau. Ladang-ladang musim panas terbakar api pengkhianatan. Malam-malam dingin musim gugur menggemakan jeritan-jeritan setan. Salju musim dingin bernoda merah oleh darah kehormatan. Musim datang silih berganti, membawa kelahiran, kehidupan, dan kematian---cerminan alam atas pengembaraan Miyamoto Usagi, samurai tak bertuan yang mengembara di pedesaan Jepang zaman feodal, memerangi ketidakadilan sambil mengasah kecakapan spiritual dan bertempurnya.
Bakat-bakat dan karakter Usagi mendapatkan ujian berat dalam serangkaian petualangan yang unik dan berbeda-beda, seperti musim yang bergulir. Sebuah persik dari keramik menyimpan kunci rencana jahat seorang panglima perang. Kompetisi berpedang menjadi tujuan akhir perjalanan balas dendam seorang ronin. Seorang pejuang misterius memiliki kemampuan melihat maut di mata orang-orang lain. Seorang saudagar yang menjelang ajal diselamatkan oleh kasih sayang tak putus dari anak perempuannya. Kisah-kisah ini menandai petualangan Usagi seiring berjalannya musim---musim-musim yang dijalani dengan keberanian, kesetiaan, dan pencerahan.
Bakat-bakat dan karakter Usagi mendapatkan ujian berat dalam serangkaian petualangan yang unik dan berbeda-beda, seperti musim yang bergulir. Sebuah persik dari keramik menyimpan kunci rencana jahat seorang panglima perang. Kompetisi berpedang menjadi tujuan akhir perjalanan balas dendam seorang ronin. Seorang pejuang misterius memiliki kemampuan melihat maut di mata orang-orang lain. Seorang saudagar yang menjelang ajal diselamatkan oleh kasih sayang tak putus dari anak perempuannya. Kisah-kisah ini menandai petualangan Usagi seiring berjalannya musim---musim-musim yang dijalani dengan keberanian, kesetiaan, dan pencerahan.
www.mediabuku.com
0 komentar:
Posting Komentar