by: Karen Rose
Kristen Mayhew, seorang jaksa penuntut yang cantik, dihadapkan pada sebuah dilema kematian. Para tersangka pelaku pelecehan seksual yang gagal dijebloskannya ke penjara menerima peradilan puitis dari pengagum rahasia Kristen yang menjuluki dirinya sendiri sebagai 'Budak Hina'. Para korban dihabisi dengan cara puitis namun ironis, menggambarkan penyiksaan yang pernah mereka lakukan sebelumnya. Setelah si Budak Hina melakukan aksinya, dia akan mengirimkan suvenir untuk Kristen berupa potongan tubuh korban atau benda-benda yang menggambarkan peradilan puitis tersebut.
Aksi si Budak Hina justru menjadi teror dalam kehidupan Kristen, karena keluarga para korban kini justru berbalik mengincar nyawanya. Bahkan, Kristen terpaksa dinonaktifkan dari pekerjaan karena dianggap membahayakan jiwa para tersangka di pengadilan.
Detektif Abe Reagan ditugaskan untuk menuntaskan kasus ini. Pertemuan Abe dengan Kristen mengenalkan Abe kembali pada cinta dan masa depan yang telah lama dia kubur akibat tragedi kematian istrinya. Kristen membuat Abe kembali memiliki semangat untuk hidup. Kristen juga membuat Abe mampu berangan lagi tentang sebuah keluarga. Dan kali ini, Abe tidak akan membiarkan siapa pun membahayakan nyawa wanita yang dia yakini sebagai calon ibu dari anak-anaknya...
Aksi si Budak Hina justru menjadi teror dalam kehidupan Kristen, karena keluarga para korban kini justru berbalik mengincar nyawanya. Bahkan, Kristen terpaksa dinonaktifkan dari pekerjaan karena dianggap membahayakan jiwa para tersangka di pengadilan.
Detektif Abe Reagan ditugaskan untuk menuntaskan kasus ini. Pertemuan Abe dengan Kristen mengenalkan Abe kembali pada cinta dan masa depan yang telah lama dia kubur akibat tragedi kematian istrinya. Kristen membuat Abe kembali memiliki semangat untuk hidup. Kristen juga membuat Abe mampu berangan lagi tentang sebuah keluarga. Dan kali ini, Abe tidak akan membiarkan siapa pun membahayakan nyawa wanita yang dia yakini sebagai calon ibu dari anak-anaknya...
www.dinamikaebooks.com
0 komentar:
Posting Komentar