Selasa, 28 Juli 2009

[resensi buku] Membangun Kesadaran Kolektif

Koran Seputar Indonesia,

Sebagai ancaman yang paling menakutkan sepanjang kehidupan manusia kini dibahas dalam ranah teknik, fisika, ekologi, astronomi, kearifan lokal hingga mitos. Selain itu bahwa diskusi kiamat 2012 menggejala karena didukung oleh ramalan peradaban Maya Kuno yang terkenal memiliki kemampuan astronomi yang luar biasa, bahkan memiliki presisi dalam penanggalan waktu yang lebih baik dari penanggalan Gregorian (Masehi).Karena itu, isu kiamat 2012 memiliki pijakan astronomis-historis yang kuat dan tidak bisa dianggap sebagai hoax (sampah) semata.




Diskusi kiamat 2012 sebetulnya merupakan isu lama yang telah menjadi perhatian kalangan pemerhati astronomi dan arkeolog. Keterkaitannya bukan soal berlangsung tidaknya kiamat pada 2012, tetapi proses mengumpulkan artefak-artefak peradaban Maya Kuno yang terkait dengan prediksi kiamat inilah yang menjadi luar biasa. Braden (hlm 1-2) menyebut bahwa Maya Kuno sebagai salah satu peradaban besar seolah hadir tiba-tiba pada satu setengah milenium yang lalu di area terpencil wilayah Sernenanjung Yucatan dengan mengembangkan teknologi. Sangat maju pada masanya, bahkan sampai kini sekalipun, tetapi tiba-tiba hancur dengan meninggalkan jejak arkeologis tanpa menghadirkan alasan yang jelas. Jared Diamond (Collapse: How Societies Choose to Fail or Succeed, 2005) menganalisis bahwa kehancuran Maya Kuno salah satunya disebabkan kerusakan lingkungan, perubahan iklim, dan konflik eksternal, tetapi hingga kini belurn ada analisis kuat yang menjadi sumber utama kehancuran Maya Kuno.



Terlepas dari kontroversi kehancuran Maya Kuno, sistem kalender Maya Kuno memprediksi 2012 sebagai masa-masa genting kehidupan alam semesta. Bisa berupa awal kehidupan baru maupun akhir yang lama sekaligus prediksi perubahan posisi planet dan proses perubahan perjalanan kosmis inilah yang disebut sebagai salah satu saat genting kehidupan semesta. Lebih dari itu, prediksi Maya Kuno tentang 2012 mendapat ruang di tengah masyarakat rasional karena didukung fakta-fakta ilmiah. Misalnya retakan ozon yang sebesar California, perubahan medan magnetik bumi, badai dahsyat di matahari yang berlangsung terus-menerus, inkonsistensi iklim yang tidak mengikuti kaidah ajek dan sering tidak terprediksi. Semua itu merupakan sekelumit fakta yang bukan ahistoris dan misterius.



Sebagai contoh retakan ozon sebesar California menghasilkan semakin banyaknya makhluk hidup yang terkena radiasi matahari. Bukan hanya menghasilkan kanker kulit untuk sebagian orang yang terkena, tetapi juga mempercepat proses evolusi manusia ke arah makhluk yang lebih kompleks, semacam perubahan genetika dan mutanisasi DNA. Meski proses evolusi tidak serta-merta ditentukan oleh satu faktor, evolusi makhluk hidup salah satunya ditentukan oleh perubahan-perubahan anatomis yang menyesuaikan diri dengan kondisi alam. Intinya, perubahan ekstrem yang terjadi mengakibatkan sistem ketahanan tubuh makhluk hidup semakin lemah.



Adapun perubahan iklim seperti bom waktu yang rentetan ledakannya bersahutan. Dimulai dari masifnya bencana alam, kenaikan cuaca ekstrem di beberapa tempat, tenggelamnya pulau-pulau di pesisir pantai. Bahkan untuk Negara Tulavu di Pasifik Selatan, tenggelamnya pulau-pulau juga menenggelamkan eksistensi negara. Persebaran penyakit hasil evolusi virus akibat perubahan iklim pun semakin menjadi persoalan yang mengglobal.



Visi misteri kiamat 2012 juga tidak melulu diakibatkan rentetan fenomena alam, tetapi juga terkait dengan kondisi chaos di bidang sosial, budaya, ekonomi, dan yang lainnya, diantaranya kebijakan pemerintah yang tidak mampu mengantur ledakan pertumbuhan penduduk, penyelesaian masalah dengan menggunakan kekerasan, kerakusan ekonomi dan transaksi derivatif serta spekulan global yang menghancurkan tatanan ekonomi dunia. Juga perebutan pemakaian sumber-sumber energi pangan, air, dan energi berpotensi akan semakin mengarahkan peradaban manusia jatuh pada skala konflik yang tidak berkesudahan. Kesemuanya ini adalah simpul-simpul menuju 2012.



Terlepas dari kontroversi yang melingkupinya.Diskusi tentang misteri kiamat 2012 menurut saya sebetulnya bertumpu pada satu kesepahaman yang universal, bahwa ada batas dari alam semesta dan semua yang mendiaminya. Kini, kondisi alam semesta semakin ringkih, ia tidak bersifat kekal dan nisbi, tetapi rentan berubah seiring dengan dengan perkembangan yang melingkupinya.



Karena itu deskripsi kiamat 2012 bukan hanya terkait dengan justifikasi numerolog atas astronomi Maya Kuno, tetapi juga menyangkut perkembangan alam semesta dalam bidang yang lebih luas. Kiamat 2012 merupakan momen kesadaran kolektif mempersiapkan masa depan dengan memunculkan kesadaran ekologis dengan merawat hidup dan alam semesta. Dalam bidang sosial, diskusi misteri 2012 juga merupakan momen menumbuhkan kesadaran baru berdampingan harmonis dengan penghuni semesta. Hidup yang harus dijalani dengan menghilangkan ego instrumentalis serta menjalani hidup yang riang tanpa permusuhan. Karena itu, buku ini menjadi sangat spesial karena menggambarkan kiamat 2012 tidak melulu dalam ranah prediksi teknis dan mitos ramalan Maya Kuno, tetapi juga terkait dengan kehidupan sosial yang kompleks dan kesemuanya disajikan dalam pembahasan yang sistematis meski melelahkan untuk membacanya.



Herdis Herdiansyah

Mahasiswa program doktor (S-3)

Ilmu Lingkungan UI



www.mediabuku.com

0 komentar: