Minggu, 22 November 2009

Psikologi Ibn Sina

by: Ibn Sina
Setiap filosof tidak pernah luput dari pembahasan ten tang jiwa manusia, karena jiwa merupakan bagian yang paling dekat dengan [diri] kita dan sangat mis te rius. Tetapi, setiap kali para pemikir mengira bahwa me reka sudah mengetahui lebih banyak ten tang jiwa, me nyelami hakikatnya, menyingkap raha sia nya dan me­ngenali esensinya, ternyata mereka men dapati ilmu itu laksana fatamorgana dan esensi jiwa sebagai feno me na yang menarik.

Bukti pentingnya karya Ibn Sînâ tentang jiwa dan pe ngaruhnya yang besar pada Abad Pertengahan ada lah bahwa karya itu telah diterjemahkan ke dalam ba hasa Latin dan tersebar luas di kalangan filosof Eropa. Ini  diperkuat oleh beberapa manuskrip Ibn Sînâ yang masih tersimpan di perpustakaan-per pus ta kaan Ero pa­ sampai sekarang dan berjumlah sekitar 45 manus krip.

Pemikiran Eropa masih sangat dipengaruhi karya-kar ya Ibn Sînâ sejak abad ke-12 M hingga abad ke-17 M, ketika muncul Rene Descartes yang banyak me ng u tip argumentasi Ibn Sînâ dalam membukti kan ke­beradaan jiwa. Sementara itu pengaruh psikologi Ibn  Sî nâ terhadap para filosof Muslim, tidak perlu di buk­ti kan lagi. Para filosof Muslim mutakhir me netap kan ke pemimpinan dan kepeloporan Ibn Sînâ, dan mem­be ri nya gelar Syaikh ar-Ra'îs. Mereka meniru gayanya da lam sebagian besar pembahasan tentang ilmu jiwa.


www.mediabuku.com

0 komentar: