Jumat, 13 November 2009

Emak Ingin Naik Haji

by: Aditya Gumay, Adenin Adlandan
Ini kisah tentang Emak, seorang janda tua penjual kue keliling. Dia tinggal bersama anak lelaki keduanya yang berusia 30 tahun bernama Zein, seorang duda penjual lukisan kaligrafi. Emak memiliki kerinduan dan impian yang disimpannya sekian lama, yaitu naik haji. Dia pun menabung bertahun-tahun untuk mewujudkan impiannya tersebut. 

Ironisnya, di depan rumah sederhana Emak yang semipermanen berdinding kayu, berdiri menjulang rumah mewah milik Haji Saun—pengusaha besi tua dan jual-beli kapal yang kaya raya. Hampir setiap tahun Haji Saun berangkat haji atau umrah bersama keluarganya.
 
Zein menyadari impian Emak. Dia merasa menjadi anak yang tidak berguna. Untuk biaya hidup sehari-hari pun dia belum bisa memenuhi karena lukisan kaligrafinya sangat jarang dibeli orang. Beban hidup mereka bertambah berat saat anak Zein sakit dan harus dioperasi. Emak sudah mengikhlaskan tabungan hajinya untuk biaya rumah sakit tapi Zein menolak. Dia malah menyusun rencana untuk mencuri uang milik Haji Saun. Tetapi di tengah aksinya Zein tersadar bahwa itu perbuatan yang sangat tak pantas. Dia pun mengurungkan niatnya. Namun, saat melompat pagar hendak pulang, beberapa warga kampung memergokinya. Zein pun dikejar. 

Bagaimanakah kelanjutannya? Dan apakah Emak akhirnya dapat mewujudkan cita-citanya? Skenario film layar lebar yang diadaptasi dan dikembangkan dari cerpen karya Asma Nadia ini akan menyentuh hati dan membuat terharu setiap penontonnya. 


www.mediabuku.com

0 komentar: