by: Zhaenal Fanani
KOTA TERLARANG: sebuah pusat pemerintah kerajaan yang berdiri di balik empat tembok tebal dan tinggi berwarna merah. Ia melambangkan tahtanya sebagai Tahta Naga dan menggelari sang pemimpinnya sebagai Putra Langit. Ia tumbuh dan besar dibawah asuhan para kaisar. Bersama silsilahnya dari daratan utara yang berdarah Manchu, bersama ikatan matahari yang berputar dalam kurun ratusan tahun, bersama seluruh sikap dan karakter yang melekat pada setiap darah kaisar, dan bersama kisah-kisah asmara yang tak terlihat, Kota Terlarang muncul sebagai ikon besar Cina.
Dan bertepatan dengan tahun ke-208 dari perhitungan Manchu, terbit sebuah wajah indah. Ia mosaik anggun yang memiliki mata berlian dan otak cemerlang. Ia melangkah tegar memasuki Istana Merah membawa seperangkat imajinasi, keingin-an, hasrat, tubuh, dan cinta. Ia muncul di hadapan sang Putra Langit menyuguhkan matahari, bulan, dan putra mahkota.
Novel ini menuturkan dengan sangat cantik, indah, dan mendebarkan petualangannya mengejar badai di Kota Terlarang yang sangat suci, anggun, angkuh, kejam, dan mengerikan!
Dan bertepatan dengan tahun ke-208 dari perhitungan Manchu, terbit sebuah wajah indah. Ia mosaik anggun yang memiliki mata berlian dan otak cemerlang. Ia melangkah tegar memasuki Istana Merah membawa seperangkat imajinasi, keingin-an, hasrat, tubuh, dan cinta. Ia muncul di hadapan sang Putra Langit menyuguhkan matahari, bulan, dan putra mahkota.
Novel ini menuturkan dengan sangat cantik, indah, dan mendebarkan petualangannya mengejar badai di Kota Terlarang yang sangat suci, anggun, angkuh, kejam, dan mengerikan!
www.mediabuku.com
0 komentar:
Posting Komentar