Selasa, 23 Februari 2010

Hannah ; Misteri Gadis Terpasung

by: Fani Krismawati
Hannah adalah seorang gadis yang mengalami berbagai musibah beruntun di dalam hidupnya, sejak kecil ia hanya disayangi oleh ibundanya. Pada waktu berumur tujuh tahun, ia diduga mengalami penurunan fungsi otak dan mengakibatkannya menjadi seorang gadis idiot yang Kadang-kadang dapat membahayakan orang lain dengan tingkahnya yang tidak disangka-sangka.

Sehingga membuat kakinya harus dipasung agar ia tidak dapat mengganggu orang lain, namun suatu hari. Ketika ibunya sedang tidak ada. Ayah Hannah selalu datang dan memperkosanya secara terus menerus. Sampai membuat Hannah menjadi gila dan menjadi gadis yang pemberontak.

Ayahnya pun sering membisiki Hannah dan meracuni bahwa ia harus membunuh ibunya dengan membakar tubuh ibunya dengan korek api. Sampai pada suatu hari, ketika ibunya lalai memasung kaki Hannah. Dan ia sedang tertidur pulas, Hannah pun menjalankan aksinya. Ia benar-benar telah membakar ibunya sampai mati.
Akhirnya Hannah dimasukkan ke dalam sebuah lembaga sosial, karena dianggap Hannah masih kecil dan dibawah umur, belum dapat dipenjarakan. Namun, pihak lembaga ternyata kewalahan menghadapi Hannah karena ulahnya. Seorang nenek yang bekerja sebagai tukang kebun mengikhlaskan diri untuk merawat Hannah di rumahnya. Tahun demi tahun nenek asuh itu merawat Hannah sampai dewasa.

Tapi pada suatu hari, nenek itu pun mati di tangan Hannah, dan membuat Hannah terusir dari lingkungan. Di rumah sakit, Hannah bertemu dengan Haidar, seorang suster yang kebetulan merawat Hannah. Dari pertemuan itulah mereka berdua rupanya saling cocok satu sama lain, sehingga Haidar berniat untuk merawatnya seperti saat ia merawat adiknya yang telah meninggal dunia karenanya.

Lee, seorang lelaki dari Malaysia yang sedang menjalankan studi S2 di Surabaya mendadak menabrak Haidar. Pertemuan-pertemuan yang tak sengaja itu menyisakan seribu macam teka-teki yang harus dituntaskan untuk mengupas cerita masa lalu mereka masing-masing sampai akhirnya terkuak dengan sendirinya.


www.mediabuku.com

0 komentar: