by: Tatang Hidayat , Anjar Ramdhanadan
Semua sepakat bahwa setiap orang ingin bahagia. Tapi, masing-masing memiliki definisi bahagia sesuai dengan kebutuhannya. Bahagianya orang pincang ketika ia memiliki kaki,bisa dipakai berjalan seperti kebanyakan orang. Bahagianya orang yang ingin terkenal adalah kepopuleran, dimana ketika berjalan, semua orang mengenalnya, menyalami bahkan hormat kepadanya. Bahagianya orang miskin,jika punya uang menumpuk. Dan begitu seterusnya.
Tapi, kata sebagian ulama bahagia itu keringanan hati, kelapangan dada, ketenangan. Kebahagiaan bukan milik pribadi dan dibatasi oleh masa. Bahagia itu buka Istana Abdul Malik bin Marwan, cek yang dicairkan, atau kendaraan mewah. Tapi, bahagia menurut Said bin Al-Musayyib; pemahaman terhadap Rabbnya. Al-Bukahri adalah ketika bisa memasukan sebuah hadits shahih dalam kitabnya, Asy-Syafi''i; hukum-hukum yang disimpulkan. Ahmad bin Hambali; sikap wara''. Tsabit Al-Bunani; ibadahnya.
Rasulullah pernah hidup dalam kefakiran, tempat tidur dan hanya korma tapi sejarah mencatatnya sebagai manusia yang paling bahagia. Dan menurut orang-orang beriman; bahagia itu ada, ketika tidak berbuat dosa dan hidup penuh dengan amal shaleh. Bahagia adalah ketika dekat dengan Sang Pencipta, Ala Bidzkrillahi tathmainnul qulub ''Dengan mengingat Tuhan itu, hati kalian merasakan ketenangan'' Dan, semoga buku "Road to Happiness" ini menjadi pengantar Anda menggapai kebahagiaan hakiki itu.
www.mediabuku.com
0 komentar:
Posting Komentar