Jumat, 15 Oktober 2010

Buku Induk Mukjizat Ilmiah Hadis Nabi

by: Prof. Dr. Zaghlul Raghib al-Najjar
"Sesungguhnya di bawah laut ada api dan di bawah api ada laut." (H.R. Abu Daud, al-Baihaqi, dan al-Hakim)

Empat belas abad silam, Rasulullah menyampaikan hadis itu ketika bertutur tentang perjalanan mengarungi lautan untuk melaksanakan ibadah haji, umrah, dan jihad di jalan Allah. Sepanjang hidupnya, Rasulullah tidak pernah mengarungi lautan, apalagi menyelaminya. Kelak, para ahli hadis mengatakan bahwa hadis itu bermakna metaforis yang menunjukkan dahsyatnya hari kiamat. Ada pula yang menafsirkannya sebagai gambaran peristiwa yang akan terjadi di akhirat. Namun, berabad-abad kemudian, makna hadis itu menjadi benar-benar harfiah "di bawah laut ada api dan di bawah api ada laut." Itulah fakta ilmiah yang ditemukan para ahli geologi dan oceanologi. Jauh di dasar samudra terdapat kawah-kawah vulkanik yang aktif menyemburkan lahar dengan panas melebihi 1.000° celcius. Api yang sangat panas itu tidak menguapkan air laut dan air laut tidak memadamkan api itu. Dan di bawah cairan magma (molten rock) itu terdapat cadangan air yang sangat besar, bahkan lebih besar daripada air yang ada di daratan.

Itulah salah satu bentuk mukjizat ilmiah yang terkandung dalam hadis Nabi saw. Rahasia dan hikmah agung yang terdapat dalam hadis-hadis Nabi belum lagi tersingkap semuanya. Empat belas abad yang lampau, ketika kebanyakan manusia diliputi kebodohan dan keterbelakangan, Rasulullah Muhammad saw. telah menyampaikan fakta-fakta ilmiah yang kebenarannya baru tersingkapkan di era kemajuan sains dan teknologi.

Dengan sangat cermat dan mudah dimengerti, buku ini menjelaskan berbagai rahasia ilmiah yang terdapat dalam sabda-sabda Rasulullah, termasuk tentang penciptaan semesta, penciptaan manusia, makanan dan minuman yang layak dikonsumsi, dan obat-obatan yang sangat ampuh menyembuhkan ragam penyakit; tentang perilaku, kematian dan kebangkitan. Bersiaplah untuk kian beriman dan kian berwawasan dengan karya ulama sekaligus saintis kenamaan di zaman kita ini.


www.mediabuku.com

0 komentar: