Kamis, 21 Oktober 2010

The Chronicle of Kartini

by: Wiwid Prasetyo
"Oh, andaikan saja aku dilahirkan sebagai laki-laki, aku juga seorang pemberani dan tidak terkurung di sangkar emas seperti ini, aku akan meneruskan perjuangan Raden Mas Ontowiryo. Tembok ini terlalu kuat membelengguku, aku tak bisa berkutik, hanya pikiran-pikiranku yang mengembara setelah membaca buku-buku tentang garis nasib ketertindasan. Ya, seandainya penjara tembok ini bukanlah garis nasib yang ditentukan Gusti Pangeran padaku, tentu aku bisa segera keluar dari tempat ini. Tapi, aku sendiri tidak tahu, apakah ini garis nasib dari Gusti Pangeran atau belenggu tradisi?"
 
    Dilahirkan sebagai seorang wanita dan dibesarkan di lingkungan yang kental dengan tradisi Jawa yang kuat membatasi ruang gerak perempuan dibandingkan lelaki, Kartini bangkit untuk melawan. Namun ia justru takluk pada ajaran Islam. Perlahan, matanya terbuka. Ajaran Barat tentang kesetaraan hak perempuan dan laki-laki yang selama ini diperjuangkannya ternyata tidak sesuai dengan ajaran Islam, agama yang dianut nenek moyangnya.
     Siapa yang tak kenal Kartini? Wanita pejuang gender di zamannya yang begitu melegenda hingga kini? Pemikirannya yang cerdas, cara pandangnya yang jauh melampaui zamannya, serta keberaniannya menyuarakan jerit hati kaum perempuan yang ditindas tradisi membuat namanya harum di seantero negeri.
Kini, sosoknya hadir menyapa Anda melalui novel biografis inspirasional ini. Dituturkan dengan runtut, mengalir, dan apik, hingga seakan Anda sedang memasuki zaman Kartini, hidup bersamanya, dan menyaksikan sendiri segala sepak terjangnya, sejak dilahirkan hingga maut menjemputnya.
Novel ini berhasil menghadirkan napak tilas Kartini yang hebat, inspirasional, dan simbol kekuatan dahsyat dalam jiwa wanita Jawa!



www.mediabuku.com

0 komentar: