Kamis, 17 Juni 2010

DARI SIHIR AFRIKA HINGGA GEREJA MARADONA

by: Andy Marhaendra
Masih ingat "Gol Tangan Tuhan" bikinan Maradona? Seusai pertandingan, rekan-rekan timnya mengatakan, "Kita telah merampok mereka (karena '"Gol Tangan Tuhan'). Maradona menjawab, "Biarlah, mereka juga pernah merampok kita (saat Perang Malvinas)." Orang-orang Inggris generasi lama sangat membenci Maradona. Sebaliknya, orang-orang Argentina membuatkan sebuah ruang pemujaan bernama Gereja Maradona di Buenos Aires pada 2003. 
 
Buku ini adalah sekumpulan artikel seru yang memotret drama di dalam dan di luar lapangan dalam sejarah sepakbola dunia: pelatih timnas Prancis Raymond Domenech memilih para pemain berdasarkan zodiak mereka, para penggila sepakbola Afrika Selatan bakal membikin pekak kuping para pemain di lapangan dengan vuvuzela. Ada lagi tragedi-tragedi yang paling banyak memakan korban dalam sejarah sepakbola, kisah kelompok suporter sepakbola Argentina nan brutal bernama barrabravas, ritual di Gereja Maradona, penggunaan "sihir" di ajang sepakbola di tanah Afrika. Selain itu, ada kisah para wasit yang diancam mati oleh suporter, para pelatih yang melatih timnas negara lain dan harus berhadapan dengan timnas negara asalnya sendiri, dan masih banyak lagi kisah seru dan unik yang jarang diungkap. 
 
Lupakan sejenak semua persoalan sehari-hari. Selama sebulan, mulai 11 Juni sampai 11 Juli 2010 ini, perhatian dunia akan tertuju ke Afrika Selatan, tempat hajatan spektakuler Piala Dunia digelar. Sepakbola adalah euforia dunia. Meskipun tidak didukung data resmi, boleh dibilang lebih dari setengah penduduk dunia adalah penggemar sepakbola. Kurang lengkap rasanya bila menggemari sepakbola hanya sebatas mencermati skor pertandingan dan menyoraki pemenangnya. Sepakbola tidak bisa lepas dari drama, dan kisah dramanya tak kalah seru dibandingkan dengan film-film box office atau novel bestseller sekalipun. Dalam konteks itu, buku kompilasi drama sepakbola dunia ini akan menjadi kawan yang sangat pas sebagai penyedap kegiatan nonton bola. 


www.mediabuku.com

0 komentar: