Sabtu, 19 Juni 2010

[resensi buku] Cerita Cinta Albert Einstein

Koran Jakarta, 16 Juni 2010 

Albert Einstein, sang jenius satu ini, tidak pernah lepas dari berbagai isu dan misteri.

Gelar sebagai ilmwuan paling cemerlang abad 20 mengundang decak kagum khalayak ilmuwan dunia.

Segala gerik-geriknya terus diamati untuk membedah keseluruhan hidup yang dijalani seorang Einstein.

Menggali gerak-gerik Einstein tak lain untuk mengungkap kejeniusan yang dimiliki sang maestro.

Dari sekian banyak telusur dan kisah biografis ihwal Einstein, buku berjudul The Einstein Girl; Misteri Kisah Cinta Sang Ilmuwan ini hadir berbeda.

Buku ini menguak kisah cinta sang ilmuwan.

Pilihan kisah cinta yang diangkat penulis menjadikan buku ini bisa menguak segi berbeda ihwal Einstein.

Philip Sington mengisahkan bahwa 30 tahun setelah kematiannya, suratmenyurat rahasia antara sang jenius Albert Einstein dan matematikawan Serbia yang pernah menjadi istrinya, Mileva Maric, terungkap.

Surat itu mengungkap keberadaan seorang anak haram yang terlahir dua tahun sebelum mereka menikah.

Elisabeth Einstein, anak itu, dilahirkan pada akhir Januari 1902 di sebuah desa yang pada saat itu masuk wilayah kerajaan Austro-Hungaria.

Dua bulan sebelum Adolf Hitler naik ke tampuk kekuasaan, seorang gadis muda tanpa busana berparas cantik ditemukan dalam keadaan nyaris tewas di sebuah hutan di luar Kota Berlin.

Ketika gadis itu akhirnya pulih dari koma, dia tidak mampu mengingat apa pun, termasuk namanya sendiri.

Satu-satunya petunjuk identitasnya adalah secarik kertas yang terletak di dekat tempatnya ditemukan, berisi pemberitahuan sebuah acara kuliah umum tentang Teori Kuantum oleh Albert Einstein.

Sington mengungkapkan bahwa seorang psikiater bernama Martin Kirsch telah berusaha keras menyingkap kebenaran di balik kasus "Pasien E" (Einstein, maksudnya) ini, tetapi lama-kelamaan ketertarikan profesionalnya ternyata berubah menjadi rasa cinta pada sang gadis.

Penyelidikan intensifnya kemudian membawanya ke pedalaman Serbia melalui sebuah rumah sakit jiwa di Zürich, tempat ahli waris kejeniusan Albert Einstein anak bungsunya, Eduard Einstein yang tengah menulis sebuah buku yang akan menghancurkan reputasi ayahnya sekaligus mengubah dunia.

Seorang Einstein Girl menjadi misteri yang mengguncangkan belahan dunia Eropa. Dalam diri Einstein Girl terdapat darah sang ilmuwan dunia yang mengutak-atik wajah pergolakan keilmuan eksakta.

Tak pelak, kegemparan kasus "anak haram" ini menjadikan sang Einstein Girl mengundang misteri khalayak publik.

Buku ini ditulis dengan memukau berdasarkan riset yang tekun.

Novel ini adalah sebuah misteri tentang cinta kasih dan kegandrungan akan ilmu pengetahuan sekaligus sebuah perjalanan gelap menuju sisi psikologis yang tak pernah diungkap dari seorang ilmuwan paling cemerlang pada abad kedua puluh.

Sington, dalam novel thriller historis ini, telah membawa alam pemikiran kita akan dunia Einstein yang bukan saja bergelut dalam alam teoritikus, tapi juga sebagai manusia. 

Peresensi adalah Muhamadun, esais, peneliti pada Center for Pesantren and Democracy Studies (Cepdes) Jakarta


www.mediabuku.com

0 komentar: