by: Les Parsons
Siswa bukanlah satu-satunya yang melakukan intimidasi di sekolah. Guru, kepala sekolah, dan orang tua melakukan intimidasi juga. Bersama-sama mereka menciptakan budaya intimidasi yang membahayakan kegiatan belajar dan mengajar yang efektif. Budaya intimidasi membahayakan setiap orang: sasaran/korban, penonton, guru, orang tua, dan bahkan masyarakat secara luas.
Guna menghilangkan perilaku intimidasi, komunitas sekolah harus terlebih dulu mengakui keberadaan hal ini dalam semua bentuknya. Buku yang datang tepat pada waktunya ini menggali latar belakang dan permasalahan-permasalahan yang berhubungan tidak hanya dengan intimidasi antar siswa tetapi juga semua bentuk intimidasi yang ditemukan di begitu banyak sekolah. Buku ini kemudian mengilustrasikan bagaimana sekolah dapat merancang—dan memberlakukan—sebuah kebijakan yang sederhana namun dapat diterapkan. Buku ini berisikan:
• mengenali budaya intimidasi yang sistemik;
• menetralkan ketidakseimbangan kekuatan yang memampukan pelaku intimidasi;
• menciptakan sebuah lingkungan yang bebas dari stereotip seksual, rasial, dan kultural;
• menggunakan pembelajaran kooperatif untuk menumbuhkan rasa menghargai terhadap perbedaanperbedaan;
• memberdayakan siswa melalui imbalan yang positif; memerangi mentalitas "salahkan si korban."
Setiap sekolah haruslah menjadi tempat di mana siswa dan seluruh komunitas sekolah merasa aman dan tenteram secara fisik dan emosional. Bentuk intimidasi apapun—oleh siswa, orang tua, guru, atau pengurus sekolah menjadi ancaman bagi rasa aman tersebut dan menghalangi pembelajaran. Guru dan Siswa yang Terintimidasi menawarkan cara-cara konstruktif sehingga komunitas pendidikan dapat mengatasi semua bentuk intimidasi dan membantu para pendidik menerapkan cara-cara inovatif untuk memulihkan sekolah yang berperilaku intimidasi. Satu-satunya cara untuk secara tegas menghalau dan menjauhkan intimidasi adalah dengan memaksakan keadilan bagi semua. Hanya dengan itulah sekolah-sekolah kita akan menjadi lingkungan belajar yang positif di mana pembelajaran dimaksimalkan dan setiap siswa merasa dihargai.
Guna menghilangkan perilaku intimidasi, komunitas sekolah harus terlebih dulu mengakui keberadaan hal ini dalam semua bentuknya. Buku yang datang tepat pada waktunya ini menggali latar belakang dan permasalahan-permasalahan yang berhubungan tidak hanya dengan intimidasi antar siswa tetapi juga semua bentuk intimidasi yang ditemukan di begitu banyak sekolah. Buku ini kemudian mengilustrasikan bagaimana sekolah dapat merancang—dan memberlakukan—sebuah kebijakan yang sederhana namun dapat diterapkan. Buku ini berisikan:
• mengenali budaya intimidasi yang sistemik;
• menetralkan ketidakseimbangan kekuatan yang memampukan pelaku intimidasi;
• menciptakan sebuah lingkungan yang bebas dari stereotip seksual, rasial, dan kultural;
• menggunakan pembelajaran kooperatif untuk menumbuhkan rasa menghargai terhadap perbedaanperbedaan;
• memberdayakan siswa melalui imbalan yang positif; memerangi mentalitas "salahkan si korban."
Setiap sekolah haruslah menjadi tempat di mana siswa dan seluruh komunitas sekolah merasa aman dan tenteram secara fisik dan emosional. Bentuk intimidasi apapun—oleh siswa, orang tua, guru, atau pengurus sekolah menjadi ancaman bagi rasa aman tersebut dan menghalangi pembelajaran. Guru dan Siswa yang Terintimidasi menawarkan cara-cara konstruktif sehingga komunitas pendidikan dapat mengatasi semua bentuk intimidasi dan membantu para pendidik menerapkan cara-cara inovatif untuk memulihkan sekolah yang berperilaku intimidasi. Satu-satunya cara untuk secara tegas menghalau dan menjauhkan intimidasi adalah dengan memaksakan keadilan bagi semua. Hanya dengan itulah sekolah-sekolah kita akan menjadi lingkungan belajar yang positif di mana pembelajaran dimaksimalkan dan setiap siswa merasa dihargai.
www.dinamikaebooks.com
0 komentar:
Posting Komentar