Kamis, 18 Juni 2009

[resensi buku] Menyingkap Rahasia Sukses Bisnis Alih Bahasa

Koran Jakarta, Kamis, 11 Juni 2009

Pekerjaan apa pun, bila ditekuni dengan sungguh-sungguh, dapat menjadi profesi yang membanggakan sekaligus menenteramkan dari segi materi. Dalam bukunya yang terbaru ini, Silvester Goridus Sukur mengangkat penerjemah selaku topik sentral. Dunia alih bahasa juga menjadi tempat berkecimpung sang penulis yang mencakup penerjemahan dokumen, film, dan buku.

Bidang itu secara tegas dinyatakan kemenarikannya melalui kutipan pendapat Sofia Mansoor, penerjemah senior, yang tercantum di kulit muka, "Profesi penerjemah mampu membuat saya hidup nyaman dan berkecukupan."
Uraian Silvester Goridus Sukur bermula dari syarat-syarat pokok yang harus dipenuhi seorang penerjemah.

Di samping kemampuan, perangkat kerja yang mendukung pun amat diperlukan. Poin memikatnya adalah ketentuan memiliki stok kosakata yang banyak. Dengan demikian, penerjemah tak sering-sering membuka kamus sehingga pekerjaan lebih lancar. Tentu saja ini ditunjang dengan banyak membaca dan mampu merangkai konteks sehingga keterbacaan kalimat terjaga.

Untuk menghindari aura teoretis, bab demi bab dibubuhi ilustrasi. Ukuran font dibedakan guna menandaskan pernyataan tertentu. Penulis menyertakan pengalaman pribadi selama berkutat dengan penerjemahan. Terdapat juga wawancara dengan beberapa praktisi alih bahasa lain, di antaranya Hendarto Setiadi yang menerjemahkan novel anak-anak Momo dan Drachenreiter.

Sejumlah informasi yang layak diketahui memperkaya buku ini. Misalnya booming penerjemahan buku pada 2000 yang diiringi bermunculannya penerbit di Kota Gudeg. Pula perhatian penerbit atas buku-buku terjemahan yang telah beredar dan dapat berbuntut tawaran kerja sama. Penulis mengajak untuk melebarkan sayap sebisa mungkin, bahkan tidak menyepelekan order "kecil" seperti penerjemahan abstrak skripsi. Jelas, untuk menjadi kaya, sesuai judul dan ilustrasi Teguh B Putro di sampul depan, dibutuhkan upaya dari berbagai arah.

Buku ini secara umum menggiurkan bagi mereka yang berminat. Apalagi Silvester Goridus Sukur menutup keterangannya dengan daftar nama dan alamat penerbit yang dapat dihubungi serta biasa menerbitkan buku terjemahan. Alangkah lebih baiknya bila bab tersebut dilengkapi do's and don'ts dan contoh surat lamaran yang berpotensi mencuri hati calon klien. Pasalnya, di dunia maya masih dapat ditemui peminat lowongan yang mengajukan pertanyaan atau aplikasi melalui jalur umum (bila informasi disebarkan dalam mailing list). Pertanyaan mengenai boleh-tidaknya mengajukan naskah buku yang telah diterjemahkan lebih dulu (dan judulnya merupakan pilihan sendiri) pun kerap mencuat.

Satu pernyataan yang layak digarisbawahi adalah "Tidak cuma honor yang saya terima apa adanya, tetapi juga dalam jenis buku" (hal. 111-112). Setelah jam terbang mulai tinggi dan penulis melirik karier lain, yakni menulis buku, peluang negosiasi terbuka. Bahkan menolak order pun sah saja. Indikasi penting bahwa bekerja menuntut kita menghimpun konsentrasi dan tidak dapat ditempuh dengan pikiran bercabang-cabang.

Peresensi adalah Rini Nurul Badariah, penerjemah lepas Silvester Goridus Sukur


www.dinamikaebooks.com

0 komentar: