Kamis, 21 Mei 2009

Hari Paling Berdarah: Pertempuran Antietam

by: Hama, Wagnerdan Moore
Pertempuran sehari di Antietam memakan korban terbanyak dalam sejarah perang di negeri Amerika. Sebanyak 23.000 tentara keduabelah pihak gugur dalam pertempuran paling berdarah ini. Lima hari setelah pertempuran berakhir, Presiden Lincoln mengeluarkan Proklamasi Emansipasi. Proklamasi ini menyatakan bahwa Union memperjuangkan kebebasan seluruh rakyat AS. Proklamasi ini menyebabkan negara-negara tidak campur-tangan dalam perang ini. Fotografer Mathew Brady sempat mengabadikan saat-saat pasukan Union mengubur para korban pertempuran. Pada Oktober 1862 ia memamerkan foto-fotonya dalam pameran. Sejak itu, citra perang pun berubah, dari suatu yang romantis dan mulai menjadi kekejaman yang mengerikan.


www.dinamikaebooks.com

0 komentar: