by: Hama, Wagnerdan Verma
Pada XIX Amerika Serikat dilanda ketegangan akibat jurang perbedaan terhadap perbudakan. Perbedaaan ini akhirnya berujung pada Perang Saudara.
Negara bagian di Utara melarang perbudakan, sebalik, kawasan Selatan mempertahankan. Selatan perlu budak untuk mempertahankan perekonomian mereka. Ketika Abraham Lincoln, yang anti-perbudakan, ditabalkan jadi Presiden, satu persatu negara bagian di Selatan melepaskan diri dari pemerintahan pusat. Mereka menamakan diri Konfederasi dan beribukota di Richmond, 160 km saja dari Washington. Negara-negara yang loyal kepada pusat kemudian menamakan dirinya Union.
Ketegangan antara Union dan Konfederasi memuncak pada 12 April 1861 berupa pemboman atas Benteng Sumter di Carolina Selatan. Berang akibat serangan mendadak itu, Lincoln mengirim 40.000 tentara ke Selatan untuk menumpas para pemberontak. Kedua belah pihak akhirnya bertemu di Sungai Bull Run dan pecahlah Perang Saudara Amerika pada 20 Juli 1861.
Negara bagian di Utara melarang perbudakan, sebalik, kawasan Selatan mempertahankan. Selatan perlu budak untuk mempertahankan perekonomian mereka. Ketika Abraham Lincoln, yang anti-perbudakan, ditabalkan jadi Presiden, satu persatu negara bagian di Selatan melepaskan diri dari pemerintahan pusat. Mereka menamakan diri Konfederasi dan beribukota di Richmond, 160 km saja dari Washington. Negara-negara yang loyal kepada pusat kemudian menamakan dirinya Union.
Ketegangan antara Union dan Konfederasi memuncak pada 12 April 1861 berupa pemboman atas Benteng Sumter di Carolina Selatan. Berang akibat serangan mendadak itu, Lincoln mengirim 40.000 tentara ke Selatan untuk menumpas para pemberontak. Kedua belah pihak akhirnya bertemu di Sungai Bull Run dan pecahlah Perang Saudara Amerika pada 20 Juli 1861.
www.dinamikaebooks.com
0 komentar:
Posting Komentar