Sabtu, 23 Mei 2009

Jalan Tobat

by: Muhammad Nabil Dhaif
Seorang lelaki terperosok dosa zina, padahal dia telah beribadah selama 70 tahun. Dia pun keluar untuk bertobat dengan shalat dan sujud di setiap selangkah kakinya hingga akhirnya meninggal karena lelah dan lapar. Sebab, satu-satunya roti miliknya dia sedekahkan ke orang lain yang juga lapar.

70 tahun ibadah ditimbang dengan dosa zina. Ternyata, dosa zinanya lebih berat. Sedekah rotinya pun kemudian ditimbang. Ternyata, pahalanya lebih berat daripada dosa zinanya. Lelaki itu pun masuk surga karena sepotong roti.

Setiap orang butuh tobat, dari orang biasa hingga para alim ulama. Para nabi dan rasul bahkan bertobat. Sebab, alpa dan lalai adalah sifat manusia. Jadi, satu kesalahan besar jika seseorang menyatakan dirinya sudah baik, bersih dari dosa, dan tobat bisa nanti.

Siapa pun Anda butuh tobat bahkan setiap hari. Pena belum diangkat, catatan amal masih dituliskan oleh para malaikat. Bukankah setiap kesalahan sekecil apa pun pasti akan ada balasannya?

Stop! Mari bertobat! Setiap hari yang berganti semakin mendekatkan kita pada kematian, pada perpisahan dengan dunia, pada pertanggungjawaban setiap amal perbuatan. Kalau tidak sekarang bertobat, mau kapan lagi?

Bagaimana dengan Anda, sudahkah hari ini Anda bertobat? Bacalah buku ini. Anda akan tergerak untuk bertobat, sekarang! 


www.dinamikaebooks.com

0 komentar: