Wasis Wiboso, Seputar Indonesia, Agustus 2009
Apabila pada 21Desember2012 merupakan waktu atuh tempo Anda harus membayar utang, apa yang akan Anda lakukan ? Tentunya Anda akan berusaha sebaik mungkin untuk bisa melunasi utang tersebut tepat waktu. sehingga, di kemudian hari Anda tak akan terbebani atau jika ingin meminjam kembali, Anda tetap mendapatkan percayaan.
Nah, sekarang bila analogi itu diganti, jika pada tanggal 21 Desember 2012 merupakan saat "jatuh tempo" seluruh kehidupan di dunia ini, apa yang akan Anda lakukan? Jawabannya, bisa jadi tak terlalu jauh berbeda, Anda akan berusaha sebaik mungkin memperbaiki perilaku dan berbuat baik, agar bila "saat itu" tiba tak akan ada lagi penyesalan.
Namun, itu hanya sebuah perumpamaan yang mungkin dianggap omong kosong belaka tentang isu hari akhir atau kiamat. Karena memang tentang kapan terjadinya hari akhir merupakan salah satu misteri besar yang tak seorang pun bisa mengetahuinya secara pasti kapan akan terjadi. Jadi bila ada orang yang meramal bahwa hari akhir jatuh pada hari H, bulan B, dan tahun T, pasti dianggap sudah keblinger.
Lalu, dari mana datangnya ramalan pada tanggal 21 Desember 2012 diprediksi sebagai waktu terjadinya hari akhir ? Apalagi saat ini prediksi terjadinya hari akhir pada 2012 menjadi pembicaraan yang hangat. Bahkan, sudah ada yang berencana mengangkat misteri ini ke layar lebar dengan tema yang sama, 2012.
Sumber tersebut berasal dari Kalender (suku) Maya yang hitungannya berakhir pada 2012. Hitungan tersebut bukan hanya ramalan Suku Maya Kuno, tapi berdasarkan fakta yang logis secara hitungan kosmis dan siklus penanggalan mereka. Penghitungan Kalender Maya sebenarnya sudah lama ditemukan para ilmuwan, namun kini menjadi pembicaraan yang hangat.
Fenomena 2012 yang menarik ini pun diulas secara menarik dalam buku The Mystery of 2012 yang diterbitkan Ufuk Publishing House. Buku setebal 579 halaman ini menyajikan analisis dari prediksi sekitar 23 ahli tentang fenomena Kalender Maya ini. Buku ini memberikan pemahaman yang lengkap bagaimana Suku Maya menetapkan kalender waktu dan prediksi apa yang akan terjadi sebelum dan setelah 2012.
Jadi buku ini tak terjebak dalam pembahasan tak berujung soal hari akhir, sebaliknya buku ini mengajak kita mengarungi berbagai fenomena menarik tentang tahun 2012 dari Suku Maya. Bagaimana Suku Maya yang diketahui primitif, namun memiliki pengetahuan astronomi yang maju. Mereka memiliki sistem kalender sendiri dengan siklus 260 hari setahun yang dikenal tzolkin (baca = zolkeen) yang terdiri atas 13 angka dan 20 tanda hari.
Salah satu peneliti bernama John Major Jenkins mengungkapkan keunikan sistem kalender itu. Di antaranya, digunakan untuk memprediksi waktu kelahiran bayi, waktu tanam sampai panen. Dan, yang menarik siklus tzolkin ternyata memiliki persilangan dengan kalender yang kita gunakan saat ini dengan masa 365 hari setahun. Setiap 52 tahun memiliki siklus akhir yang sama, termasuk yang terjadi pada 21 Desember 2012 nanti.
Bukan itu saja, Suku Maya pun mampu memprediksi terjadinya fenomena kosmis, ketika titik balik matahari menyatu dengan celah gelap dan inti pusat galaktika pada 2012. Padahal, fenomena itu hanya terjadi dalam 26.000 tahun sekali. Belum fenomena lain, seperti berakhirnya siklus badai matahari dan titik balik medan magnet bumi yangterjadi pada 2012.
Tak heran bila Ervin Laszlo, peneliti dan Kepala General Evolution Research Group dari Hongaria menganalisis pada saat itu terjadi "titik kekacauan" dalam kehidupan manusia. Bisa jadi "titik kekecauan" ini sebagai gejala akhir dunia. Namun, James O''Dea -Presiden Institut of Noetic Sciences yang berkantor di Washington - juga mitra Laszlo memiliki pandangan berbeda yang lebih elegan.
Dia mengakui kebenaran siklus akhir kalender Maya. Hanya dia menganalisis itu bukan berarti sebagai waktu terjadinya hari akhir. Siklus itu hanya menandai terjadinya akhir hari dan masih ada hari berikutnya yang baru. Setelah 2012 akan ada masa yang lebih baik bagi manusia.
Terserah Anda percaya atau tidak dengan fenomena 2012, namun yang jelas buku ini menantang untuk mengarungi berbagai tanda-tanda besar dalam sejarah kehidupan manusia. Serta memahami apakah ini hanya akhir hari bukan hari akhir. (wasis wibowo)
Nah, sekarang bila analogi itu diganti, jika pada tanggal 21 Desember 2012 merupakan saat "jatuh tempo" seluruh kehidupan di dunia ini, apa yang akan Anda lakukan? Jawabannya, bisa jadi tak terlalu jauh berbeda, Anda akan berusaha sebaik mungkin memperbaiki perilaku dan berbuat baik, agar bila "saat itu" tiba tak akan ada lagi penyesalan.
Namun, itu hanya sebuah perumpamaan yang mungkin dianggap omong kosong belaka tentang isu hari akhir atau kiamat. Karena memang tentang kapan terjadinya hari akhir merupakan salah satu misteri besar yang tak seorang pun bisa mengetahuinya secara pasti kapan akan terjadi. Jadi bila ada orang yang meramal bahwa hari akhir jatuh pada hari H, bulan B, dan tahun T, pasti dianggap sudah keblinger.
Lalu, dari mana datangnya ramalan pada tanggal 21 Desember 2012 diprediksi sebagai waktu terjadinya hari akhir ? Apalagi saat ini prediksi terjadinya hari akhir pada 2012 menjadi pembicaraan yang hangat. Bahkan, sudah ada yang berencana mengangkat misteri ini ke layar lebar dengan tema yang sama, 2012.
Sumber tersebut berasal dari Kalender (suku) Maya yang hitungannya berakhir pada 2012. Hitungan tersebut bukan hanya ramalan Suku Maya Kuno, tapi berdasarkan fakta yang logis secara hitungan kosmis dan siklus penanggalan mereka. Penghitungan Kalender Maya sebenarnya sudah lama ditemukan para ilmuwan, namun kini menjadi pembicaraan yang hangat.
Fenomena 2012 yang menarik ini pun diulas secara menarik dalam buku The Mystery of 2012 yang diterbitkan Ufuk Publishing House. Buku setebal 579 halaman ini menyajikan analisis dari prediksi sekitar 23 ahli tentang fenomena Kalender Maya ini. Buku ini memberikan pemahaman yang lengkap bagaimana Suku Maya menetapkan kalender waktu dan prediksi apa yang akan terjadi sebelum dan setelah 2012.
Jadi buku ini tak terjebak dalam pembahasan tak berujung soal hari akhir, sebaliknya buku ini mengajak kita mengarungi berbagai fenomena menarik tentang tahun 2012 dari Suku Maya. Bagaimana Suku Maya yang diketahui primitif, namun memiliki pengetahuan astronomi yang maju. Mereka memiliki sistem kalender sendiri dengan siklus 260 hari setahun yang dikenal tzolkin (baca = zolkeen) yang terdiri atas 13 angka dan 20 tanda hari.
Salah satu peneliti bernama John Major Jenkins mengungkapkan keunikan sistem kalender itu. Di antaranya, digunakan untuk memprediksi waktu kelahiran bayi, waktu tanam sampai panen. Dan, yang menarik siklus tzolkin ternyata memiliki persilangan dengan kalender yang kita gunakan saat ini dengan masa 365 hari setahun. Setiap 52 tahun memiliki siklus akhir yang sama, termasuk yang terjadi pada 21 Desember 2012 nanti.
Bukan itu saja, Suku Maya pun mampu memprediksi terjadinya fenomena kosmis, ketika titik balik matahari menyatu dengan celah gelap dan inti pusat galaktika pada 2012. Padahal, fenomena itu hanya terjadi dalam 26.000 tahun sekali. Belum fenomena lain, seperti berakhirnya siklus badai matahari dan titik balik medan magnet bumi yangterjadi pada 2012.
Tak heran bila Ervin Laszlo, peneliti dan Kepala General Evolution Research Group dari Hongaria menganalisis pada saat itu terjadi "titik kekacauan" dalam kehidupan manusia. Bisa jadi "titik kekecauan" ini sebagai gejala akhir dunia. Namun, James O''Dea -Presiden Institut of Noetic Sciences yang berkantor di Washington - juga mitra Laszlo memiliki pandangan berbeda yang lebih elegan.
Dia mengakui kebenaran siklus akhir kalender Maya. Hanya dia menganalisis itu bukan berarti sebagai waktu terjadinya hari akhir. Siklus itu hanya menandai terjadinya akhir hari dan masih ada hari berikutnya yang baru. Setelah 2012 akan ada masa yang lebih baik bagi manusia.
Terserah Anda percaya atau tidak dengan fenomena 2012, namun yang jelas buku ini menantang untuk mengarungi berbagai tanda-tanda besar dalam sejarah kehidupan manusia. Serta memahami apakah ini hanya akhir hari bukan hari akhir. (wasis wibowo)
www.mediabuku.com
0 komentar:
Posting Komentar