by: Tingka Adiati
Dunia Tingka mendadak runtuh tiada terperi ketika suaminya--Bambang Wahyu Wahono, terkena stroke. Dari seorang wanita karier yang aktif, musibah ini melemparkannya pada situasi yang betul-betul luar biasa: mengerikan, menguras energi dan emosi, penuh perjuangan dan pengabdian, sekaligus mengubah dirinya menjadi manusia baru. Keluarga dan kehidupannya yang sempurna--rumah tangga harmonis, kesejahteraan sosial terjamin, anak-anak yang manis--harus menerima fakta bahwa hidup bisa begitu tega memperlakukan manusia.
Tingka memutuskan merawat suaminya secara total agar pulih seperti semula. Dibantu keluarga, pembantu, dan perawat, ia terus menyemangati Bambang Wahyu Wahono dengan asumsi positif, optimisme, terapi yang tepat, ditambah sikap berserah diri terhadap kehendak jalan kehidupan. Tingka terus mendampingi sampai suaminya mengembuskan napas terakhir persis di sampingnya.
Buku ini merupakan memoar kisah cinta serta pengabdian yang menggetarkan hati dari seorang istri kepada suami dan keluarganya. Kita bisa menyaksikan perwujudan kesetiaan, kasih sayang, ketegaran, juga pengorbanan dalam bentuk yang paling mulia dan tulus. Selain berbagi mengenai perawatan dan perkembangan seorang pasien stroke, Tingka juga berefleksi terhadap kehidupan, makna keluarga, iman kepada Tuhan, dan ketabahan dalam menghadapi situasi di luar kuasa manusia.
Tingka memutuskan merawat suaminya secara total agar pulih seperti semula. Dibantu keluarga, pembantu, dan perawat, ia terus menyemangati Bambang Wahyu Wahono dengan asumsi positif, optimisme, terapi yang tepat, ditambah sikap berserah diri terhadap kehendak jalan kehidupan. Tingka terus mendampingi sampai suaminya mengembuskan napas terakhir persis di sampingnya.
Buku ini merupakan memoar kisah cinta serta pengabdian yang menggetarkan hati dari seorang istri kepada suami dan keluarganya. Kita bisa menyaksikan perwujudan kesetiaan, kasih sayang, ketegaran, juga pengorbanan dalam bentuk yang paling mulia dan tulus. Selain berbagi mengenai perawatan dan perkembangan seorang pasien stroke, Tingka juga berefleksi terhadap kehidupan, makna keluarga, iman kepada Tuhan, dan ketabahan dalam menghadapi situasi di luar kuasa manusia.
www.mediabuku.com
0 komentar:
Posting Komentar