by: Banyu Sastra
Seorang ibu akan merasakan denyut jantung anaknya sekalipun terhalang gunung dan lautan. Sejatinya sejak dalam buaian anak dirawat dan tak jauh dari belaiannya sendiri. Tapi garis nasib tidak selamanya berupa garis lurus dan titik akhir yang menyenangkan. Marni tokoh dalam kisah ini tipe ibu yang tak semujur itu.
Dalam sepenggal kisah bagaimana sebilah belati yang mengantarkan ia masuk penjara juga menjadi titik awal bagaimana ia harus bergulat menghidupi diri dan membesarkan anak tercintanya dengan merahasiakan jati dirinya. Di sebuah Panti Asuhan, ia menjadi ibu bagi anak-anak yatim termasuk anaknya sendiri tanpa disadari buah hatinya itu. Ia terpaksa bersandiwara karena tak mampu mengelak dari deraan gelisah dan rasa bersalah : membuat darah dagingnya sendiri menjadi yatim. Di sanalah, keceriaan dan kedekatan dengan belahan jiwanya, selalu ditebus dengan sayatan air mata di relung jiwanya.
Butir-butir hikmah yang terserak di penjara telah berhasil membuat Marni setegar karang. Namun sanggupkah ia terus bersandiwara di depan anaknya?
Butir-butir hikmah yang terserak di penjara telah berhasil membuat Marni setegar karang. Namun sanggupkah ia terus bersandiwara di depan anaknya?
www.mediabuku.com
0 komentar:
Posting Komentar