Senin, 11 Mei 2009

Datuk Hitam

by: Bahri Hidayat
Negeri Segantung Harapan adalah sebuah negeri yang sangat makmur. Minyak dan hasil bumi alam lain melimpah ruah. Negri itu dipimpin oleh Baginda Raja Abdul Lathif, seorang petura daerah yang sangat taat kepada Allah SWT.

Di Negeri itu pula hidup seorang laki-laki bernama Datuk Hitam. Dia adalah seorang lelaku yang memasuki usia di paruh empat puluhan, dan dikenal sebagai seorang yang bijak dari Tanah Mandailing. Antara Baginda Raja dan Datuk Hitam terjalin persahabatan yang cukup erat. Meskipun Baginda suka mengolok-olok Datuk Hitam, Baginda juga sering meminta nasihat dari Datuk. Selian itu, baginda juag sering memberi tugas-tugas yang tidak masuk di akal pada Datuk Hitam, dengan sanksi yang sangat berat bila tgas itu gagal dilakasanakan.

Membaca deskirpsi singkat tadi, ingatan kita serta merta akan melayang pada sosok legendaries dalam sastra Arab yaitu Abu Nawa. Dan diakui oleh penulisnya (Bahril Hidayat) penlisan Datuk Hitam memang terinspirasi, kisah Abu Nawas. Bedanya, Abu Nawa berlatar belakang budaya Islam Arab, sementara cerita Datuk Hitam berlatar belakang Islam Indonesia-Melayu.

Buku ini berisi kumpulan kisah-kisah jenaka dengan tokoh utama Datuk Hitam. Tetapi, meskipun dikemas dengan sederhana dan ringan serita-cerita dalam buku ini mengandung muatan sufistik dan kritik social ynga kental. Barangkali karena isinya yang cukup unik dengan muatan lokalnya yang kental, Dewan Dewan Juri Khatulistiwa Literary Award 2007 memberikan apresiasi pada naskah ini (cetakan pertama, 2006) dlam Nominasi Penulis Muda Berbakat.

Buku ini adalah cetakan kedua setelah dicetak pertama tahun 2006. selain dikemas denga tampilan yang lebih baik serta perbaikan di sana-sini, dalam cetakan keduaini disertai beberapa ceritabaru dan lampiran tulisan Bedah Buku Datuk Hitam di Yogyakarta. Dan selamat tertawa bersama Datuk Hitam, mari hibur diri sendiri dengan kritis dan bijak!


www.dinamikaebooks.com

0 komentar: