Rabu, 24 Maret 2010

Anakku Tidak (Mau) Sekolah?

by: Maria Magdalena
Menjalankan home schooling/education di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir tampak semakin diminati banyak keluarga. Komunitas para orangtua yang menerapkan cara pendidikan ini juga bermunculan di beberapa kota besar. Awalnya mereka ketemu lewat dunia maya, membentuk "milis", dan tak jarang melakukan pertemuan fisik. Di komunitas itulah mereka saling berbagi pengalaman menerapkan home education pada anak-anak mereka.

Tentu ada banyak alasan mengapa mereka memilih home schooling. Tapi, yang penting jangan sekadar ikut arus... Anda harus benar-benar mempertimbangkan banyak aspek baik dari sisi Anda sebagai orangtua, maupun terutama dari sisi anak-anak...

Buku ini menuturkan pengalaman pribadi si penulis dan sharing dari beberapa orangtua lain yang sudah menggumuli jalan ini. Karena itu Anda bisa mendapatkan informasi sekaligus belajar soal:
Mengapa home education? Apa plus-minusnya?
Mengenali dan memahami anak lebih dalam
Emosi anak---bekal untuk menyusun kurikulum pendidikan karakter anak
Pendidikan karakter dan disiplin---menyiapkan masa depan anak yang kokoh
Emosi orangtua dan pengaruhnya pada proses pengajaran
Manajemen waktu
Siapa yang bisa menjadi guru home schooling?
Dunia kerja lebih butuh kompetensi, bukan sekadar ijazah
Bagaimana jika
a. cara belajar dan kurikulum yang dibuat orangtua tidak disukai anak
b. anak punya masalah emosi dengan orangtua
c. orangtua tidak pandai membagi waktu
d. orangtua ditentang oleh orang lain (teman, keluarga besar, dll.
Bagaimana mendapatkan kesetaraan dengan sekolah formal (ujian, ijazah)
Dll.


www.mediabuku.com

0 komentar: