by: Ruth T. McVey
Satu-satunya buku tentang PKI yang serius, sangat rinci, tanpa prasangka, dan objektif. Saya kagum benar."
- Ben Anderson, Professor Emeritus Cornell University
Tak ragu lagi, inilah buku yang harus diperhitungkan sebagai telaah paling mendalam mengenai gerakan komunisme Asia. Secara tajam berhasil mengisahkan PKI (Partai Komunis Indonesia), yang pada awal abad ke-20 menggemparkan peta politik internasional. Kemampuan bahasa dan kecendekiawanan McVey unik ketimbang para sarjana Barat peneliti Indonesia. Terutama kemampuannya dalam mensarikan informasi dari wawancara-wawancara pribadi dengan para anggota dan mantan PKI telah menghasilkan sesuatu yang luarbiasa. McVey tak hanya akrab dengan sejarah kolonial Indonesia, juga tahu seluk-beluk gerakan komunis internasional.
Hasilnya adalah penuturan berimbang yang menguraikan sejarah internal PKI yang penuh warna dan peristiwa penting, juga mengenai hubungan PKI yang rapuh dengan Partai Komunis Belanda, pun dengan Komintern. Klimaks buku ini muncul dalam kisah pemberontakan yang gagal pada 1926/1927, dimana semua maksud dan tujuan pemberontakan itu mengakhiri fase pertama setengah abad sejarah PKI."
- Harry J. Benda, Sejarawan Yale University -a
- Ben Anderson, Professor Emeritus Cornell University
Tak ragu lagi, inilah buku yang harus diperhitungkan sebagai telaah paling mendalam mengenai gerakan komunisme Asia. Secara tajam berhasil mengisahkan PKI (Partai Komunis Indonesia), yang pada awal abad ke-20 menggemparkan peta politik internasional. Kemampuan bahasa dan kecendekiawanan McVey unik ketimbang para sarjana Barat peneliti Indonesia. Terutama kemampuannya dalam mensarikan informasi dari wawancara-wawancara pribadi dengan para anggota dan mantan PKI telah menghasilkan sesuatu yang luarbiasa. McVey tak hanya akrab dengan sejarah kolonial Indonesia, juga tahu seluk-beluk gerakan komunis internasional.
Hasilnya adalah penuturan berimbang yang menguraikan sejarah internal PKI yang penuh warna dan peristiwa penting, juga mengenai hubungan PKI yang rapuh dengan Partai Komunis Belanda, pun dengan Komintern. Klimaks buku ini muncul dalam kisah pemberontakan yang gagal pada 1926/1927, dimana semua maksud dan tujuan pemberontakan itu mengakhiri fase pertama setengah abad sejarah PKI."
- Harry J. Benda, Sejarawan Yale University -a
www.mediabuku.com
0 komentar:
Posting Komentar