by: Ramsay Wood
Kisah "Kalila dan Dimna" mungkin di Indonesia lebih terkenal diajarkan di sekolah-sekolah sebagai "Kitab Pancatantra", dan di belahan dunia lainnya sebagai "Kisah-Kisah Fabel Bidpai".
Kisah ini sudah ada sejak sekitar 2000 tahun lalu, dari daerah India. Sejak dituturkan turun temurun dan akhirnya diterbitkan di berbagai negara dan dalam berbagai bahasa, kisah-kisah binatang yang memikat dan memiliki sentuhan humor ini akhirnya mampu mewarnai setiap tradisi dan budaya utama di dunia. Sebuah unsur pengikat kisah-kisah fabel ini ada pada pesan intinya yang berupa petuah tentang penggunaan kekuasaan, kebijakan pemimpin dan nilai-nilai persahabatan.
Dalam menceritakan kembali fabel Kalila dan Dimna, Ramsay Wood dengan jeli telah menyulam beberapa tradisi dongeng lisan menjadi sebuah karya sastra yang memikat. Versi yang Anda baca ini adalah versi kumpulan fabel Kalila dan Dimna pertama dalam bahasa Inggris sejak tahun 1570.
Editor's Note
Kalila dan Dimna, atau dikenal juga dengan The Fabel of Bidpai, adalah salah satu dari banyak kisah legendaris dunia, dan yang berasal dari Timur (Persia).
Kisah ini sudah ada sejak sekitar 2000 tahun lalu, dari daerah India. Sejak dituturkan turun temurun dan akhirnya diterbitkan di berbagai negara dan dalam berbagai bahasa, kisah-kisah binatang yang memikat dan memiliki sentuhan humor ini akhirnya mampu mewarnai setiap tradisi dan budaya utama di dunia. Sebuah unsur pengikat kisah-kisah fabel ini ada pada pesan intinya yang berupa petuah tentang penggunaan kekuasaan, kebijakan pemimpin dan nilai-nilai persahabatan.
Dalam menceritakan kembali fabel Kalila dan Dimna, Ramsay Wood dengan jeli telah menyulam beberapa tradisi dongeng lisan menjadi sebuah karya sastra yang memikat. Versi yang Anda baca ini adalah versi kumpulan fabel Kalila dan Dimna pertama dalam bahasa Inggris sejak tahun 1570.
Editor's Note
Kalila dan Dimna, atau dikenal juga dengan The Fabel of Bidpai, adalah salah satu dari banyak kisah legendaris dunia, dan yang berasal dari Timur (Persia).
www.mediabuku.com
0 komentar:
Posting Komentar