Selasa, 23 Maret 2010

Lubna, deja vu

by: Fani Krismawati
Lubna adalah seorang gadis kecil yang punya impian untuk memiliki sebuah peternakan lebah, seperti sebuah peternakan lebah tempat bekerja ayahnya di rumah besar Juragan Hamidun. Suatu hari, saat Lubna tertidur pulas, ia bertemu dengan sosok bocah kecil yang tengah berdiri di depannya. Lubna terkejut dan terbangun, lalu bertanya siapakah bocah kecil itu? Dari sanalah mereka berkenalan satu sama lain. Akan tetapi bocah kecil itu tetap menjadi sosok yang misterius dan tidak ingin namanya diketahui.

Tinggal di rumah neneknya selama delapan tahun lamanya, Lubna beranjak remaja menuju dewasa, ayah dan ibunya kembali memintanya pulang. Untuk pertama kalinya gadis itu merasa senang karena ibunya telah membebaskannya dari hukuman. Tapi, apa yang terjadi? Jika ia diminta pulang tak lain untuk dijodohkan dengan anak Juragan Hamidun, pemilik peternakan lebah terkenal di desanya.

Lubna sama sekali tidak tahu akan hal itu, sampai pada akhirnya ia kembali bertemu dengan si bocah kecil dalam wujud seorang pemuda berwajah tampan. Yang memberikan hari-hari penuh warna dalam kehidupan Lubna. Dan sebuah misteri telah terkuak. Tentang si pemuda yang ternyata adalah sosok hantu dan atas tragedi pembunuhan dan penculikan ibunda si pemuda bernama Jana oleh Juragan Hamidun.

Waktu terus berjalan, sampai saat ia berkenalan dengan Mandor Nawai, yaitu anak Juragan Hamidun yang ingin keduanya menikah dan menjadi ahli waris peternakan lebahnya. Sayang, sesuatu di luar dugaan terjadi dan memisahkan Lubna dan Nawai saat hari pernikahan telah ditetapkan.


www.mediabuku.com

0 komentar: