Wasis Wibowo, Seputar Indonesia, September 2009
Manusia diciptakan memiliki lawa nafsu yang selalu menyelimuti dalam pikiran dan emosi. Hawa nafsu inilah yang sering nemengaruhi tingkah laku manusia dalam berinteraksi dan nelakukan berbagai aktivitas. Karena itu, hawa nafsu yang membawa manusia menjadi sosok yang baik sekaligus membuat terperosok menjadi makhluk yang buruk.
Untuk menjadi manusia yang baik, tentu tak bisa dilakukan lengan cara menghilangkan hawa nafsu. Sebab, hawa nafsu tak bisa dilenyapkan dalam diri manusia. Tak ada kekuatan yang mampu nenghilangkan hawa nafsu sehingga segala upaya untuk melenyapkan hawa nafsu akan nembuat manusia menderita.
Namun, bila manusia membiarkan hawa nafsu menguasai dirinya, maka dia akan menjadi liar. Hal itu, jelas bisa mengiring manusia ke dalam berbagai keburukan, bahkan menghancurkan diri sendiri.Meski demikian, hawa nafsu bisa dikendalikan. Dan, manusia yang bisa mengendalikan hawa nafsunya akan mencapai kebahagiaan.
Untuk mengendalikan hawa nafsu dapat dilakukan dengan berbagai metode dan pendekatan yang telah banyak dikembangkan saat ini. Salah satunya melalui pendekatan psikologi dengan menggunakan metode Sedona. Kunci dari metode Sedona adalah dengan melepaskan (letting go).
Metode terbaru ini dianggap sebagai yang terbaik dan teknik lanjutan bagaimana mengendalikan hawa nafsu yang menyelimuti emosi dan pikiran manusia. Selama ini dalam psikologi dikenal dua cara yang populer, yaitu menekan dan mengekspresikan. Metode Sedona ini terbukti mampu melepaskan belenggu emosi dan pikiran buruk manusia untuk mencapai kebahagiaan.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang metode Sedona, semua diuraikan secara apik dalam buku The Sedona Methode karya Hale Dwoskin yang diterbitkan Ufuk Publishing House. Buku setebal 476 halaman ini secara garis besar terbagi dalam dua bagian, pertama mengajak kita menjelajahi proses atau teknik pelepasan (letting go) dasar dan motif-motif yang membatasi manusia mencapai kebahagiaan. Bagian kedua, kita akan diajak menjelajahi beberapa wilayah hidup manusia yang bisa dipengaruhi dengan metode Sedona.
Buku ini menjelaskan secara sederhana penerapan metode Sedona, hanya dengan mengajukan tiga pertanyaan kepada diri sendiri. Ketiga pertanyaan itu adalah, Bisakah? Bersediakah ? dan Kapan ?. Ketiga hal itu bisa dilakukan dengan menutup mata seperti bermeditasi atau menuliskannya di atas kertas.
Dengan cara yang sederhana ini, kita diajarkan untuk melepaskan sembilan kondisi emosi yang selalu melekat pada manusia. Di antaranya, perasaan lesu, nafsu, sedih, takut, marah, bangga, semangat, menerima, dan ikhlas. Metode ini mampu melepaskan berbagai beban yang sering membelenggu manusia dan mengantarkan meraih kebahagiaan yang diimpikan.
Buku ini menarik karena tak hanya berisi penjelasan tentang metode Sedona, juga disertakan panduan bagi kita untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Membaca buku ini sama dengan kita mengikuti kelas-kelas yang mengajarkan metode Sedona. Alangkah lebih baiknya bila ada seorang pembimbing agar berbagai instruksi bisa dilakukan dengan baik.
Manusia diciptakan memiliki lawa nafsu yang selalu menyelimuti dalam pikiran dan emosi. Hawa nafsu inilah yang sering nemengaruhi tingkah laku manusia dalam berinteraksi dan nelakukan berbagai aktivitas. Karena itu, hawa nafsu yang membawa manusia menjadi sosok yang baik sekaligus membuat terperosok menjadi makhluk yang buruk.
Untuk menjadi manusia yang baik, tentu tak bisa dilakukan lengan cara menghilangkan hawa nafsu. Sebab, hawa nafsu tak bisa dilenyapkan dalam diri manusia. Tak ada kekuatan yang mampu nenghilangkan hawa nafsu sehingga segala upaya untuk melenyapkan hawa nafsu akan nembuat manusia menderita.
Namun, bila manusia membiarkan hawa nafsu menguasai dirinya, maka dia akan menjadi liar. Hal itu, jelas bisa mengiring manusia ke dalam berbagai keburukan, bahkan menghancurkan diri sendiri.Meski demikian, hawa nafsu bisa dikendalikan. Dan, manusia yang bisa mengendalikan hawa nafsunya akan mencapai kebahagiaan.
Untuk mengendalikan hawa nafsu dapat dilakukan dengan berbagai metode dan pendekatan yang telah banyak dikembangkan saat ini. Salah satunya melalui pendekatan psikologi dengan menggunakan metode Sedona. Kunci dari metode Sedona adalah dengan melepaskan (letting go).
Metode terbaru ini dianggap sebagai yang terbaik dan teknik lanjutan bagaimana mengendalikan hawa nafsu yang menyelimuti emosi dan pikiran manusia. Selama ini dalam psikologi dikenal dua cara yang populer, yaitu menekan dan mengekspresikan. Metode Sedona ini terbukti mampu melepaskan belenggu emosi dan pikiran buruk manusia untuk mencapai kebahagiaan.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang metode Sedona, semua diuraikan secara apik dalam buku The Sedona Methode karya Hale Dwoskin yang diterbitkan Ufuk Publishing House. Buku setebal 476 halaman ini secara garis besar terbagi dalam dua bagian, pertama mengajak kita menjelajahi proses atau teknik pelepasan (letting go) dasar dan motif-motif yang membatasi manusia mencapai kebahagiaan. Bagian kedua, kita akan diajak menjelajahi beberapa wilayah hidup manusia yang bisa dipengaruhi dengan metode Sedona.
Buku ini menjelaskan secara sederhana penerapan metode Sedona, hanya dengan mengajukan tiga pertanyaan kepada diri sendiri. Ketiga pertanyaan itu adalah, Bisakah? Bersediakah ? dan Kapan ?. Ketiga hal itu bisa dilakukan dengan menutup mata seperti bermeditasi atau menuliskannya di atas kertas.
Dengan cara yang sederhana ini, kita diajarkan untuk melepaskan sembilan kondisi emosi yang selalu melekat pada manusia. Di antaranya, perasaan lesu, nafsu, sedih, takut, marah, bangga, semangat, menerima, dan ikhlas. Metode ini mampu melepaskan berbagai beban yang sering membelenggu manusia dan mengantarkan meraih kebahagiaan yang diimpikan.
Buku ini menarik karena tak hanya berisi penjelasan tentang metode Sedona, juga disertakan panduan bagi kita untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Membaca buku ini sama dengan kita mengikuti kelas-kelas yang mengajarkan metode Sedona. Alangkah lebih baiknya bila ada seorang pembimbing agar berbagai instruksi bisa dilakukan dengan baik.
www.mediabuku.com
0 komentar:
Posting Komentar